Kamis, Desember 15, 2011

BEDA Batik Tulis, Cap & Printing


Yang masih bingung bedanya batik tulis, cap dan printing. Read this post ya... Ini juga cuman ngopi, soalnya suka bingung kalo harus menjelaskan lewat kata2 (-__- *ketauan malesnya, hihihi). 

============

Batik kian mudah dicari, mulai dari kios-kios pedagang kaki lima, toko-toko di trade center, bazaar, butik, hingga pusat perbelanjaan nan mewah. Harganya pun bervariasi, dari yang Rp 20.000-an hingga yang jutaan rupiah. Harga batik ini kadang-kadang ditentukan oleh jenis batik tersebut.



Batik sesuai dengan pengerjaannya dibagi menjadi tiga jenis: batik tulis, batik cap, dan batik print. Sepintas, ketiganya hampir mirip. Akibatnya, sebagai orang awam kita cenderung salah menilai batik yang kita beli.

Berikut adalah cara membedakan jenis batik yang diberikan oleh Nasir, salah seorang pembatik di Museum Tekstil Jakarta, usai peresmian Clean Batik Initiative yang dihelat oleh Kementrian Lingkungan Hidup bekerja sama dengan EKONID-Jerman, Selasa (2/3/2010).

* Batik tulis

Ciri-ciri: Corak atau motif batik tidak terlalu rapi, karena batik dikerjakan dengan tangan (manual). Corak dan warna batik tulis antara kain bagian depan dan belakang terlihat jelas, meskipun antara corak yang satu dan yang lain terkadang tidak sama. Batik jenis ini juga memiliki wangi yang khas karena proses pembatikan menggunakan lilin khusus. Bahannya dari kain katun, kain mori, atau kain sutra. Harga batik tulis relatif mahal karena pengerjaan selembar kain batik bisa memakan waktu lebih dari 1 bulan. 
Contohnya batik tulis madura...Soalnya yg banyak koleksi dan salah satu produk.. :)


* Batik cap 

Ciri-ciri: Corak besar-besar dan teratur (sama). Warnanya cenderung terang dan cerah (bukan warna-warna alam). Warna bagian depan kain terlihat jelas, sedangkan bagian belakang kain terlihat buram. Kain yang digunakan cenderung kaku meskipun terkadang batik cap juga menggunakan kain sutra dan kain katun mori.
<<~ kalo yang di contoh ini edisi khusus pake kain paris...jadi lebih mahal.. hihi.. ^_^v

* Batik print

Ciri-ciri: Umumnya mencontoh desain batik yang sudah ada, dari batik tradisional hingga batik modern. Warna batikprinting kebanyakan tidak tembus karena proses pewarnaannya satu sisi saja yaitu bagian depan kain. Menggunakan berbagai macam kain namun jarang menggunakan kain sutra atau kain mori. Harganya cenderung lebih murah.



sumber: kompasfemale
================
Nhah, sudah 'ngeh' ya sekarang? Selamat berbelanja batik dengan bijak ^_^v

Rabu, Desember 14, 2011

When Moon 'Meets' Sun

Dua hari lalu, malam itu seperti biasa makan bersama di meja makan tak pernah terlewatkan tanpa dua generasi di rumah ini. Generasi orang tua kami yang tak pernah kehilangan humornya dan kami, aku dan suami yang selalu mencari pembela masing2 di tiap pembenaran kami. Doakan ya, semoga segera ada generasi ketiga di posting berikutnya..hehe...

Di tengah pembicaraan kami sembari menikmati sayur dan tempe, menu favorit keluarga ini, ibu mengajakku untuk melaksanakan sholat gerhana usai isya'. Gerhana??? Aku kebingungan. Lha kapan gerhananya, lha wong bulannya aja absen kok malem ini. Well, merasa sangat ketinggalan, aku langsung cari infonya. Dan benar saja, malam ini memang diperkirakan ada gerhana. Ada yang bilang jam 8, ada yang bilang setengah 8. Manut sajalah.

Usai sholat isya' di langgar, kami menuju masjid... Kami sengaja tetep sholat di langgar tua di samping rumah agar tetap hidup di 5 waktunya. Sampai di masjid, duduk membersamai tetangga yang sebagian masih mengiraku cuti dari pekerjaan dan lagi2 menerima reaksi kaget dari mereka yang kemudian tau bahwa aku tak lagi pergi dari tanah jawa. hehehe...
Pukul 8 tepat, imam menjelaskan tatacara shalat gerhana. Syukurlah, ini perdana bagiku dan sebagian jamaah lain, malu donk kalo nanti salah gerakan, hehe. Skip...sampelah di khutbah Pak Khotib. Bapak yang kuperkirakan seusia bapakku itu menjelaskan bahwa Gerhana adalah wujud kuasa Allah. Otakku mulai menyusun rangkaian ketika beliau mengingatkan garis edar masing2 benda itu, bulan, bumi dan matahari... bulan yang selalu mengelilingi bumi, bumi yang selalu mengintari matahari, dan matahari yang memutar pada orbitnya di galaksi... Subhanallah ya... Jadi mengingatkan kita betapa kita ini sekecil upil #ehh... itu kegedean..kita ga lebih dari debu yg cuma bikin bersin si matahari. :)

Bagiku, gerhana adalah seni Maha Karya Sanga Pencipta. Sebuah perpaduan kontras yang jarang terlihat, yang kadang ditunggu, yang tak ternilai. Bulan sebagai lambang malam, matahari sebagai simbol siang menjadi satu kesatuan di hadapan bumi, 'pihak' diantara mereka.

Maha Karya itu tak ditemui dalam gerhana saja. Pernah dengar nggak curhatan seseorang bahwa ia dan pasangannya bagai langit dan bumi, pada akhirnya, mereka tetap bersama..membina rumah tangga dan saling melengkapi, kan? Sepatu, sandal, pasti ga akan ada yang beli kan kalo semua kanan atau kiri saja?

Well, sisi lain dari gerhana membuatku belajar tentang perbedaan yang indah. Yang melengkapi setiap sudut kehidupan kita, disadari atau tidak... Semoga bukan sekedar belajar, bukan sekedar memaklumi sebuah perbedaan, tapi perbedaan harus disikapi juga dengan sebuah kebijakkan. Memaklumi saja tidak cukup, bagiku itu seperti pengorbanan kepentingan sendiri, bukan memadukannya jadi irama. So mari, bagaimana menyikapi perbedaan ada di diri kita masing2. Kita doakan bersama, semoga perbedaan yang selama ini menyulut konflik di negara ini tak ada lagi. #mulainasionalis...

--see ya..semoga bisa diambil manfaatnya--

============================================ >>

KLIK HERE !!
Ups, ada yang ketinggalan ney..
Masih dalam rangka perpaduan 2 perbedaan...Kami mencoba membuat karya paduan 2 motif batik untuk kamu dalam balutan blus menawan. Untuk lihat koleksi lainnya klik aja fotonya... ^_^v

Sabtu, Desember 03, 2011

Menjadi Tua

Uda lama ya ga ngepost... Maaf..maaf, dari kemaren masih aja ngurusin hobi baru, aka jualan. Hehe, alhamdulillah, menyenangkan hati dan dompet ^_^.
Sudah, post kali ini bukan mo ngomongin itu kok, hehe..

Ga kerasa uda bulan desember aja ya...? Bentar lagi kalender uda jadi bungkus kacang. 2012, guys... "Whats in ur mind?" kalo di status.
Semalem sempet terpikirkan..tinggal 28 hari lagi tahun 2011 segera berakhir. Well, berapa sich umur kita? Aku yak, bentar lagi resmi menyandang gelar seperempat abad (hiks). Teman2 seangkatan mungkin ada yang 22, 23, 24 atau mungkin lebih, 26 tahun.
Berapapun umur kita, pasti nambah. Ga mungkin berkurang. Sadar kan ya kalo makin lama kita makin menua. Ini bukan pesimis karna menua lho ya...tapi lebih pada refleksi.
Secara pribadi aku sempat menangis dua hari lalu. Pas ketika 1 desember. Aku tersadarkan ketika pagi hari mulai buka socmed ~>> twitland dan fb. Sejenak aku mulai teringat pada proposal hidup yang sempat kususun sejak memulai hidup baruku 3 bulan lalu. Betapa banyak target yang tertulis, tapi sampai hari ini hanya beberapa yang mendekati pencapaian. Yach, artinya memang belum ada yang benar2 tercpai.

Semalam aku belajar dari seorang simbah yang ga pernah absen jamaah di langgar. Bahkan ketika angin bertiup agak kencang disertai hujan semalam. Dengan beliau, lengkaplah 4 orang jamaah. 1 orang imam dan 2 orang makmum. Cuma simbah yang ada di sampingku. Hebat, pikirku... Mampukah aku mempertahankan jamaahku yang bahkan saat skr ini masih kurang hingga setua beliau nanti? Pernah ibuku bilang, "simbah ini kalo jam 2 'ngaji', lho".."Ciri ahli syurga insya Allah", tambahnya. Aku tersadarkan kembali...rasanya aku masih jauh.

Menjadi Tua...
ketika menjajaki pergatian tahun aku memang agak parno dengan berkurangnya sisa waktu untuk membahagiaan sesamaku, memberi manfaat bagi kluargaku, menjadikan hidupku lebih berarti dan bernilai. Terlalu tinggi memang. Tapi kata pak jamil azzaini kita memang harus berani memberi target besar pada kehidupan kita. Kalo mau menunggu nasib ya jangan harap akan ada perubahan nilai, malah bisa turun. Semoga kita yang bertambah tua setiap detiknya mampu selalu belajar. Ingatkan aku tentang post ini, agar kita mampu terus belajar. Bukan saja beranjak menjadi tua, tapi menjadi bermakna.

#justsharing
#semoga bermanfaat ^_^

Kamis, November 24, 2011

BATIK :: 1 Baju 4 Gaya 2 Motif

Kalu kemaren kita uda sempet bahas tetang si batik merahmarun nan anggun, sekarang coba kira bahas batik lainnya yang ada di wifeshopes shop akhir tahun. Cekidot!

Cardigan 2 motif 4 gaya

Beuuuh...kalo yang pada belum punya ato lebih parahnya belum tau, waaah, kamu kudu baca posting ini (promoteruus). :)

Ini nich koleksi yang paling diminati saat ini. Siapa sangka, teknik jahit pada media kain batik ini justru menghasilkan variasi gaya pad tiap modelnya.
Dengan satu baju ini aja, kamu bisa tampil dengan 4  gaya yang berbeda.Gimana? Ngirit,kan? #ehh
Hehehe, kalo orang ekonomi, pasti cocok banget lah prinsipnya pake baju ini.. ^_^

Bahan baju ini katun, batik printing. Ga luntur kalo di cuci. Tapi, cuci pake sabun khusus batik atau shampo ya biar warnanya ga mudah 'mbladush' atau pudar.





Ukurannya Allsize, fit buat kamu yang ukuran tubuhnya S to XL.


Yuk buruan pesan, cuma Rp 108.000 aja kok. Uda berasa beli 4 baju tuh. Ditunggu ya.. ^_^v



Pemesanan:
Inbox FB
Sms/ Tlp : 08562960277
Langsung di bales :)

Selasa, November 22, 2011

Variasi BATIK bulan ini


Nah, alhamdulillah ya mulai memajang produk2 di blog. Tapi blog ini sebagai salah satu sarana aja. Di sini aku hanya akan menyampaikan opiniku tentang produk2ku sendiri. Jadi ga semua produk dipajang di sini. Kalau mau lengkapnya bisa langsung ke FB atas nama Dina Rohana Kusumawati atau klik aja tanda facebook di sebelah kiri posting.


Dress cantik, bahan katun batik printing kombinasi polosan. Ukuran lingkar dada 92cm. Lingkar panggul 98cm. Panjang baju 104cm. Ukuran M. Dress satu ini menurutku cocok buat yang ngantor atau sering ketemu klien. Why??? Ya karna modelnya yang formal namun tetap simpel. YAng pake jilbab tentu bisa donk pake manset, tetep look  like eksekutif2 yang biasa di tipilah pokoknya..

Kenapa ada tulisan "Others: 175.000"

Di olshop lain terus terang model yang hampir sama kaya ini harganya di atas 150 ribu. Minimal 175 deh. Nah, sedang di sini aku berani menjual 
 IDR 143.000. Bahannya sama kok batik printing juga, tapi memang karna aku mengambil dari penjahit langsung, harga lumayan terpaut. 

Jadi monggo, silakan yang mau order ditunggu. Model ini orisinil kok. Soalnya buatnya cuma satu. :) 





Pemesanan:
Inbox FB
Sms/ Tlp : 08562960277
Langsung di bales :)




Senin, November 21, 2011

Kenapa Pake Akun Pribadi

Selama ini banyak yang tanya kok jualannya pake akun pribadi sich. Yang di fb, twitter, sampe blog pribadi.
Nah sekarang dijawab yach..

Jadi begini (ala Kak Seto)... Menurutku, olshop harus dilandasi dengan rasa percaya. Nhah, ga cuma ikatan cinta tuh yang ada rasa kepercayaan, antara penjual dan pembeli pun demikian. Makanya, dengan menggunakan akun pribadi, aku berharap itu bisa jadi jaminan atas produk yang dijual. Awalnya pernah kepikiran untuk memasarkan lewat olshop dengan akun sendiri, tapi rasanya prosesnya makin panjang. Selain harus menggambarkan karakteristik toko, aku harus menanam kepercayaan pada calon pelanggan. Jujur aja ya nie, aku ga tlaten gitu, so, akhirnya aku pake aja akun sendiri. Temen2 yang uda jadi friends setidaknya uda ngerti karakteristik ku. Dan kalopun belum percaya, mereka bisa belajar dari post2 sebelumnya atau menanyakannya lewat temanku.
Well, dengan demikian, produk yang kupasarkan dijamin sepenuhnya dengan namaku. Akunya sendiri jadi ga asal ambil produk dan pasang harga, kan?

Jadi begitulah..semoga sudah terjawab ya.. Sugeng blonjo sedoyo.. (selamat berbelanja, semua).


Kamis, November 17, 2011

Tampilan Baru BLOG >> When combined them finally

Ini dia tampilan Wifeshope yang baru. Masih undercontruction siy...
Fungsinya sedikit berbeda. Akan ada penawaran produk juga disini. Tapi tulis menulis tetep jadi prioritas di di sini. Masih aku yang lama, hanya agak lebih berwarna dan rame.

di BLOG kerjaanya nulis apa yang pengen ditulis. Boleh baca, boleh tidak

di SHOP kerjaannya jualan apa yang pengen dijual. Boleh liat-liat aja, apalagi BELANJA.


-Semoga yang baru lebih memberi manfaat yach...-

dina

Selasa, November 15, 2011

Harta yang berharga



Seorang professor berdiri di depan kelas filsafat.
Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong dan mengisi dengan bola2 golf.
Kemudian berkata kepada murid2nya, apakah toples sudah penuh...?
Mereka setuju !!!!
Kemudian dia menuangkan batu koral ke dalam toples, mengguncang dengan ringan.
Batu2 koral mengisi tempat yg kosong di antara bola2 golf.
Kemudian dia bertanya kepada murid2nya, apakah toples sudah penuh??
Mereka setuju !!!
Selanjutnya dia menabur pasir ke dlm toples..
Tentu saja pasir menutupi semuanya.
Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sudah penuh..??
Para murid berkata, "Yes"...!!
Kemudian dia menuangkan dua cangkir kopi ke dalam toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir.
Para murid tertawa...
"Sekarang.. saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu."
"Bola2 golf adalah hal yang penting; Tuhan, keluarga, anak2, kesehatan, teman2."
"Jika yang lain hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh."
"Batu2 koral adalah hal2 lain, seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil."
"Pasir adalah hal2 yang sepele."
"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples, maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu2 koral ataupun untuk bola2 golf..
Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu."
"Jika kalian menghabiskan energi untuk hal2 yang sepele, kalian tidak akan mempunyai ruang untuk hal2 yang penting buat kalian."
"Jadi sediakan perhatian untuk hal2 yang penting untuk kebahagiaanmu."
"Bermainlah dengan anak2mu."
"Luangkan waktu untuk check up kesehatan."
"Ajak pasanganmu untuk keluar makan malam."
"Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola2 golf."
Hal2 yang benar2 penting. Atur prioritasmu.
Baru yang terakhir, urus pasirnya.
"Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Kopi mewakili apa?"
Profesor tersenyum, "Saya senang kamu bertanya."
"Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah sangat penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat".;)

sumber: geandra_uk@yahoo.com (milis pembaca asmanadia)

Jumat, November 11, 2011

11.11.11



Semua orang heboh banget tuh, ga di dunia maya, ga di dunia 'nyata', ga di dunia pertelevisian, tentang 11.11.11. Hari ini tanggal sebelas dibulan sebelas di tahun 2011 yang biasa ditulis '11. Banyak yang sengaja menyelenggarakan even pentingnya hari ini. Pernikahan, nembak pacar, ketemuan bagi yang uda lama jauhan, dan acara lain yang dianggap penting banget untuk diadain pas hari ini. Kecuali sunat, yang ini aku belum denger. :)

Well, sebagian memang percaya banget nich tentang betapa hari ini baik untuk mengadakan acara yang bakal diingat seumur hidupnya. KUA jejel, hehehe....yang jelas ini jadi hari baik buat para Pak Naib (baca: Penghulu) yang kebanjiran order :).

Masih inget 9.9.9? Tanggal sembilan september duaribu sembilan jam sembilan? Si '9' yang dianggap nomer sial ini dulu sempet heboh justru sebelum hari H nya. Peramal kebanjiran order diramalin pas hari itu. Ada yang bilang bakal ada bencana, kecelakaan besar, sampe hujan meteor.. (-__-''). Pas hari H nya tiba, eh 'kluthik'... ga ada apa2 dan yang tadinya sempet tahan nafas pas jam 9 langsung bernafas lega kembali.
Gimanapun juga, tahun depan jadi hari bersejarah dengan nilai yang sama donk ya... 12.12.12. Soalnya, bulan kan cuma sampai ke angka 12. Jadi yang kira2 mau cari tanggal cantik untuk pernikahan tahun depan, sok atuh pesen dari sekarang keburu KUA penuh.. *lebay*.

Kembali ke 11..
Jadi hari ini, 11 November 2011 [bukan jam 11], hariku masih seperti hari yang lain, kecuali rombongan undangan pernikahan tentunya. Semua hari terasa sama, bahkan di hari ini. Kalo wejangan orang tua, semua hari itu baik, tapi bagaimana kita berusaha membuat hari ini lebih baik dari kemaren, dan besok lebih baik dari hari ini.

Selamat 11.11.11 semoga harimu, hariku, hari kita jadi hari yang baik..... Tapi lebih baik di 12.11.11. :)


#sekedarnulis #semogabermanfaat 

Rabu, November 09, 2011

Selamat Iedul Adha *radatelat*


IED ADHA di kampung...

Haru menyeruak ketika takbir berkumandang bada sholat magrib di langgar 5 November kemarin. Rasanya lama sekali aku tak mendengar takbir dari langgar tua di samping rumah. Sekejap ingatanku meluncur pada peristiwa tahun lalu ketika aku menghabiskan hari raya Iedul Qurban di tanah perantauan, bersama sahabat dan suamiku yang berkunjung. Syukurku kembali berbisik….

Qurban, sebuah peristiwa yang dipelopori oleh kisah Ibrahim as untuk mengorbankan putranya Ismail as. Pengorbanan yang kemudian diganti oleh Allah dengan seekor domba itu bukan sekedar pengorbanan biasa. Ismail adalah adalah anak yang sejak lama didambakan. Bukan hal yang ringan ketika Allah memerintahkan beliau untuk menyembelih anaknya. YA, menyembelih!!! Coba kalo jaman sekarang… ??? Dikira gila kali kalo ada orang yang ngaku mimpi suruh nyembelih anaknya.

Idul Qurban kali ini aku justru belajar dari seorang tua tetanggaku. Meski dengan nominal yang sama denganku, embah ini memiliki semangat yang luar biasa untuk berkorban. Belakang aku jadi tau tentang kisah hidupnya yang penuh dengan keikhlasan. Embah ini tinggal bersama cucu, menantu cucu dan buyutnya yang hidup pas-pasan juga. Mudanya, ia mengijabqobulkan suaminya. Ya, embah ini menikahkan suaminya dengan wanita lain dan merelakan dirinya dimadu daripada melihat suaminya selingkuh. What a wondering wife!!!(Aku takjub pada keikhlasannya lho ya...bukan mo niru juga). Beliau muda pelahan menua, tanpa pekerjaan. Lalu, darimana uangnya untuk berkurban? Tabungan! Mbah yang pernah menangis haru saat tau aku kembali ke kampung ini merelakan kebutuhan hariannya ditekan sedemikian rupa hingga ianya mampu menabung setiap harinya satu tahun ini. Entah,mungkin juga sebagian diberi cucunya. Tapi dengan tubuh bongkoknya dan langkah yang tak lagi lebar, beliau sampai di rumah pagi2 benar, menemui Bapak yang biasa ditunjuk sebagai pengurus hewan qurban. Pagi itu aku belajar darinya tentang pengorbanan demi menunaikan perintah Allah, demi memantaskan diri sebagai hamba . Aku sempat mencandainya kala itu, raut ikhlas dalam tawa itu tergurat jelas di wajahnya.

Malu rasanya jika kita yang lebih sehat, lebih muda dan lebih mampu tapi tak lebih berkurban dan ikhlas dari beliau. Tidak harus menunggu hari raya Qurban untuk membahagiakan sekitar kita. Aku mengintropeksi diriku kembali, merenungi nilaiku yang masih sangat kecil. Semoga masih ada kesempatan bagiku untuk menjadi manfaat.

Postingnya emang telat, tapi semoga bermanfaat ya...suwun.. ^_^

Kamis, Oktober 27, 2011

Blogging itu "sesuatu"



He?? Ini HARI BLOGGER?!?! Yach, begitulah saya, blogger kuper sepanjang jaman. Hari ini setauku hari listrik nasional, aka hari ultahnya perusahaan listrik Negara ke 66. Eh ternyata, hari ini juga hari blogger. Kebangeten memang, aku baru tau setelah gembar gembor di twiterland mulai rame ngomongin blogger.
Sebagai blogger juga, (ehem, #benerinkacamata) rasanya ga ‘afdhol’ dan pelit kalo hari ini ga nulis apa2 di blog. Setelah tadi sempat keluar mencari inspirasi, akhirnya nihil, masih bingung mo nulis apa hari ini. Secara tadi cuma ke toko kain dan mempir rumah temen aja..hehe, bahkan kain yang dicari juga belom nemu, alhasil yang didapet segelas es syrup dan obrolan, ^^ love it!

Mungkin ngomongin pengalaman ngeblog aja kali ya. Ini bukan contoh yang baik untuk ditiru, karna yach seperti yang kalian lihat, ini bukan blog professional dengan update’an post yang rutin. Fokus tulisannya pun bias, sama lah kaya penulisnya. (ngaku kok, ga usah disuruh)

Sedikit flashback yach, aku punya kebiasaan nulis sejak kelas 4SD. Yep, nulis diary. Jaman itu, buku diary biasa digunakan untuk menulis biodata temen2, ya aku juga punya, tapi aku punya satu buku lagi di rumah, khusus untukku dan Cuma boleh dibaca olehku. Apapun yang terjadi di sekolah atau dimanapun pasti kutulis. Sampe sekarang masih ada lho…hehehe, lucu kalo dibaca lagi. Malu2in tepatnya.

Kebiasaan itu berlanjut sampai lulus di sekolah dasar. Memasuki dunia sekolah menengah pertama, aku makin sering menulis. Jarang ada absen hari di diaryku. Bahkan, karna kehabisan buku, sebagian aku tulis di kertas sisa buku lamaku kemudian kujilid sendiri (ini baru kasian namanya). Saking banyaknya, aq membuat no pada masing2 diaryku agar kelak saat aku ingin membacanya, aku tau urutannya, pikirku dulu. Memasuki SMA, nah di masa2 paling indah (kata orang) ini, aq masih sering curhat di diary. Sampai kelas 3, karena persiapan ujian, aku mulai jarang menulis. Hampir tidak pernah. Waktu itu, friendster lagi jaya2nya, pernah beberapa kali ngeblog di friendster tapi ga berhasil. Aku merasa tulisanku basa-basi dan kaku tanpa bisa blak-blakan seperti di diary.

Aku mulai mengenal blog lagi setelah kuliah, tahun 2005 tepatnya. Sempet juga bikin di blogspot, tapi karna ga rutin ngeblog dan harus ke warnet, aku lupa passwordnya, dan hilang…ya sudah. Sempet mencoba bikin voice diary. Semacam kita merekam suara kita dan ngomong apa yang pengen diomongin. Berhasil dengan 3 kaset diary dengan logat medok-ku..(ok, tengkyu itu saja).

Sibuk dengan aktifitas kuliah, semester pendek, kejar target lulus cepet, skripsi, dan ujian pendadaran, blog mulai kutinggalkan sedikit demi sedikit,dan hilang. Aku mulai menyadarinya tahun 2010, ketika kegalauan super melandaku. Hihihi, kebiasaan kalo galau curhat pake nulis kalo ga nulis kaya ada yang kurang. Yach, akhirnya munculah WIFESHOPES ini. Wife’s hopes, harapan seorang istri yang ingin pulang ke suami dan keluarganya. Sangat galau dan klasik aku memulai blog ini. Awalnya aku belum cukup punya nyali untuk nulis lagi. Berantakan dan membingungkan, itu kesan pertamaku saat menulis post pertama di blog ini sebelum di publish. Setelah ngendap di draft beberapa minggu lebih beberapa hari plus banyak perbaikan, akhirnya aku beranikan untuk mempublish. Nah setelah itu, aku mulai menulis kembali. Alhamdulillah, tanggapannya cukup positif walo kadang Cuma ngasih opini pada artikel copas, hihihi…

Yach, setelah itu aku sadar bahwa menulis itu adalah bagian dari hidupku sejak lama. Aku bukan penulis, bahkan jauh dari itu. Tapi dengan menulis dan dibaca, ada rasa tersendiri. Bahkan jika itu hanya satu dari sekian ribu orang yang membaca. Menulis mengajarkanku jujur pada apa yang kulihat, kudengar dan kurasa. Menulis itu proses belajar, seperti saat guru meyuruh kita merangkum suatu ceramah atau penjelasan di depan kelas. Menulis adalah merangkum fenomena kehidupan yang kita alami, atau yang dialami oleh orang lain, atau merangkum apapun yang diterima indra kita kemudian menuangkannya lewat tulisan dengan bahasa kita sendiri.

Kalau sekarang banyak orang yang bisa berpenghasilan lewat menulis blog, yach tentu aku juga mau, suatu hari, insya Allah, tapi setidaknya sekarang ini aku sedang belajar terus memperbaiki tulisanku, mengasahnya, membuatnya jadi manfaat dan semoga kelak menjadi bernilai.
Selamat menulis teman-temin… Kalaupun tidak di blog, di kertas juga bisa, atau di software writing  di computer kamu juga ok. Menulis membuatku bahagia dan (semoga) bermanfaat, semoga kamu juga. Selamat Hari Blogger, readers.. ^^

Rabu, Oktober 19, 2011

Selamat milad, suamiku.. ^_^


Kubuka kembali postingan tahun lalu, tepat ditanggal yang sama tahun lalu. Yang kutulis dengan perasaan bersalah dan sedih…
Yach, setaun lalu, tidak seperti hari ini, ketika dia kembali bertemu dengan tanggal kelahirannya. Beberapa hari sebelumnya, aku sibuk menghitung hari dan menerka kemungkinan apakah ijin pulang dan bertemu dengannya bisa kudapatkan. Saat itu hari selasa, dan kemungkinan yang kuhitung mendapati angka 0%, mustahil! Setahun sebelumnya, atau dua tahun dari sekarang, di saat yang sama, aku belum diperkenankan untuk bertemu dengannya. Dan bayangkan betapa merasa bersalahnya aku ketika kemudian saat itu aku yang telah berjanji mendampinginya justru berada jauh darinya. Sepanjang hari tahun lalu aku diliputi ‘kegalauan’ dan rasa bersalah meski dia sedikitpun tidak mempermasalahkan hal itu. Bisa saja aku mengirimkan hadiah mahal lewat paket, tapi jika aku melakukannya, kebodohanku bisa dikuadaratkan seketika!! Ini bukan tentang hadiah, bukan tentang kado atau apapun yang selama ini menyimbolkan hari kelahiran. Bagiku, ini lebih pada kebersamaan, kebersyukuran dan intropeksi yang dapat dilakukan bersama.

Tapi tidak lagi di tahun ini! Cukup moment tahun pertama kami yang hilang. Kini aku sudah kembali padanya. Meski mungkin tidak lagi membelikan kado mahal dengan kualitas impor, tapi lebih dari itu. Kami mampu bangun bersama saat azan shubuh berkumandang, kami meikamati sarapan buatanku bersama, bahkan hari ini aku mengantarnya bekerja. Dan malam nanti, kami menyiapkan syukuran kecil untuk keluarga dan bapak2 yang biasa tadarus di rumah. Bukan sesuatu yang besar apalagi mewah. Bukan, tapi ini jadi momen pertama kami kembali, meski di tahun kedua. Biar saja momen pertama di tahun pertama kami hilang, setidaknya kami mampu belajar. Dan cukup, kami mulai membangun kembali penyangga rumah kami di tahun kedua ini.

SELAMAT MILAD, suamiku tersayang… Semoga usia yang tersisa menjadi barokah dan manfaat dunia dan akherat. Semoga kesabaran dan keshalehan yang selama ini membimbingku yang masih kurang ini tak berkurang sedikitpun dan senantiasa bertambah. Dan, semoga kasih sayang diantara kita, keluarga kita, hingga anak cucu kita senantiasa terjaga hingga pertemuan di jannah-Nya. Amien.

Kamis, Oktober 13, 2011

Syukurku masih Tipis. . .


Hari ini mencoba lebih mengenal Motty si burung pemberi motivasi di twitterland. Seperti biasa, begitu ke profil, langsung ngetok pintu di webnya motivatweet.wordpress.com. Begitu masuk, di jendela sebelah kiri langsung ketemu sama videonya Nick Vujicic. Saking kupernya, yach baru kali ini tau tentang motivator kelas dunia ini.. (kupernya nggak ketulungan dech).
Speechless liat tayangannya. "No arm, no leg, no worried". Mendadak ngerasa kecil banget syukurnya. Kekurangannya adalah kunci olah tubuh manusia, tangan dan kaki. Tapi, bukan hanya kuat, dia juga menularkan semangatnya pada orang lain. "Never think u're nothing, never think u're not worth to be something". JLEB..!! Entah apakah karena kekurangannya yang sangat jelas terlihat atau memang 'power bersykurnya' yang hebat yang kemudian sempat membuatku menangis.

Seperti ada tepukan dipundakku kemudian mengingatkanku "Hei, cobaanmu itu belum seberapa, tapi bersyukurmu masih setitik!". Sebuah gambaran nilai kehidupan yang dapat kita ambil ilmunya, untuk mengoreksi diri kita sendiri.
Beberapa kali mungkin kita mengalami kegagalan atau permasalahan. Tapi benar, lagi-lagi aku mulai tersadar ketika membaca artikel dan twit tentang kegagalan yang pernah dialami oleh tokoh2 yang kini telah menuai sukses mereka. Dan dibanding dengan kegagalan yang pernah mereka alami, ternyata kegagalan kita hanya seperkecil kegagalan mereka dulu.

Seperti mengingatkan diri sendiri, terkadang kita merasa telah kalah dan rasanya ingin menyerah. Dan ketika menyadari ada sisi kehidupan yang jauh lebih berat di luar sana, harusnya kita juga sadar bahwa kita masih lemah. Kalo menjadi Nick, belum tentu kita mampu sekuat dia, iya kan? So, saatnya kita berbenah, memompa tenaga untuk kembali berusaha dan bersyukur tentu saja. Hidup ini indah, kita pasti bisa jadi sesuatu yang bermakna, bermanfaat untuk sesama (bukan sesuatunya syahrini). Semoga Allah melapangkan kita untuk senantiasa mengambil hikmah dari setiap perjalanan hidup ini ya... Yang ga kenal Allah aja bisa bersyukur sehebat itu, harusnya kita lebih bisa 'melek' hikmah dibalik setiap kegagalan, samapai akhirnya kegagalan kita habis dan kita hanya tinggal menuai kesuksesan.

--semoga bermanfaat-- :D

Jumat, September 23, 2011

Untuk Para MOMWANNABE (Rinduku Padamu Anakku)



Baru mo nutup notbuk, sempetin baca imel dulu. Seperti biasa, list dipenuhi dengan topik2 diskusi milisnya mbak Asma Nadia, salah satu penulis favoritku. Ini sekedar share, ada seorang anggota milis yang becerita tentang dirinya yang sudah 5 tahun berumah tangga dan belum dikaruniai buah hati. Kesuksesan karirnya dan suami tidak mampu menggantikan kerinduan keduanya akan tangisan seorang bayi. Dari imel itu, berbalas dari anggota yang lainnya. Berbagai cerita muncul, 2 tahun menunggu, bahkan seorang anggota telah menanti 10 th untuk memiliki seorang momongan.

Aku jadi mengingat diriku sendiri... Sudah lebih dari 1 tahun, ini perjalanan perkawinan tahun kedua, tapi belum juga dikaruniai momongan. Rasanya sedih betul ketika ada yang menanyakan "uda isi belum?". Ini belum apa2, pikirku... Mungkin benar, Allah punya caranya sendiri ketika akan menitipkan momongan kepada kita. Mungkin Dia sedang mempersiapkan putra putri sholeh sholihah untuk kita. "Ikhlas, tawakal, dan ikhtiar...pada saatnya nanti, pasti akan diberi", kata ibuku ketika aku sempat curhat padanya.

Untukku, sahabatku amanda, mbak tyas, dan momwannabe lainnya.. Mungkin kita memang dipersiapkan jadi ibu yang siap mental dan fisik hingga kelak mampu mendidik anak2 kita sehingga menjadi anak2 yang sholeh. Jadi, mari pantaskan diri, luruskan niat.. Semoga Allah mengijabah doa kita.





Semangat Momwannabe!! ^_^

semoga manfaat..

Belajar lebih PRODUKTIF


Mencoba sharing artikel 'mengena' hari ini... monggo pinarak...
Di copas dari blognya pak Jami Azzaini dengan judul : Produktif Itu Diawali Dengan Menentukan Prioritas


Gagal mengelola waktu bisa menjadikan seseorang tidak produktif. Atau dengan kata lain, seseorang yang tidak produktif biasanya karena ia salah menetapkan prioritas.
Sejak tahun 1997, saya menggunakan kerangka penggunaan waktu yang dipopulerkan oleh Stephen R. Covey. Cara ini sangat membantu dalam menetapkan prioritas hidup sehingga saya selalu bersemangat.
Menurut Covey ada 4 cara membagi/mengelola waktu. Pertama, penting tetapi tidak mendesak. Apa contohnya? Anda menemui seorang klien potensial itu penting. Tetapi bila pertemuan itu hanya untuk membicarakan susunan acara gathering awal tahun 2012 itu berarti tidak mendesak. Bukankah sekarang masih September?
Kedua, mendesak tetapi tidak penting. Misalnya? Saya pernah ditelepon teman lama zaman sekolah dulu. “Mil bantuin saya dong. Mantan pacar saya besok mau menikah. Ini khan kejadian spesial buat dia. Saya ingin memberikan hadiah yang mahal dan berkesan buat dia supaya dia menyesal tidak memilih saya.” Kemudian saya bertanya, “Terus apa hubungan dengan saya?” Dengan mantap dia menjawab, “Tolong pinjemin saya uang dong!”
Ketiga, tidak penting dan tidak mendesak. Sibuk di depan komputer, iPad, BB tanpa tujuan yang jelas sehingga habis memikirkan status yang hendak ditulis di Facebook atau twiiter. Bahkan karena bingungnya ia kemudian hanya menulis status: Saya bingung, sepi sendiri,  gue lagi gak ada ide.
Keempat, penting dan mendesak. Contohnya, sebagai seorang trainer saya harus memberikan training hari ini pukul 10.00 di Ritz Carlton Hotel Jakarta. Contoh lainnya, seorang mahasiswa harus meminta persetujuan judul skripsi kepada dosen hari ini sebelum dia berangkat ke luar negeri selama 2 bulan.
Jadi, agar selalu produktif tetapkanlah prioritas kegiatan Anda setiap hari. Caranya, urutkan kegiatan Anda mulai dari yang penting dan mendesak, penting tetapi tidak mendesak, mendesak tetapi tidak penting. Setelah itu baru kerjakan yang terakhir: tidak penting dan tidak mendesak.
Ayo coba sekarang juga!
===================================
Rasanya bukan hal yang mudah ya untuk dipraktekkan. Memilih dan memilah prioritas dalam kehidupan, mulai dari belanja (yak yuk mari para mbak2 dan ibu2) dan hal2 yang harus dilakukan kadang perlu dievaluasi ulang tiap minggunya.  Mumpung Jumat, besok uda weekend..Yuk mari evaluasi ulang apakah kita sudah melaksanakan prioritas kita atau malah kelupaan. Yang lebih parah lagi, belum menentukan prioritas... Yasudah, mari sama2 belajar... agar hidup lebih PRODUKTIF (sambil mikir dan nginget-inget) 


semoga bermanfaat :)

Selasa, September 20, 2011

Sunnah Nabi dan Kebiasaan Sahabat Menyambut Kelahiran Anak

Hari ini banyak kultwit di twitland. Karna sebagian pembisnis dan investor, seperti biasa, share tentang bisnis dan usaha paling banter di twit. Tapi ada satu yang beda dan menarikku untuk nyimak TLnya. Adalah dari @Muhammad_Rofiq, ga tau persisnya, tapi dari track record twitnya tentang usaha membuatku memfolonya beberapa waktu lalu. Nah, kali ini beliau share tentang "Sunnah Nabi dan Kebiasaan Sahabat Menyambut Kelahiran Anak", well karna merasa perlu dan mengakui tentang keterbatasan memoriku, maka aku bermaksud sharingi di blog. Yach, untuk arsip dan share juga buat yang butuh. Yuk mari disimak....


Di twitter sering sekali para guru2 kita twit utk menganjurkan segera menikah, karena banyak sekali keutamaan dari menikah bagi kebaikan pribadi dan umat. Nah, jika menikah tentu akan mengharapkan kelahiran si buah hati yaitu anak tercinta. Setelah anak lahir, banyak sekali sunnah Nabi menyambut kelahiran si bayi, seperti; segera mengadzankan dan iqomat di telinga si bayi, memberi nama dsb. Yang  sering disampaikan adalah melakukan Aqiqah,  2 kambing utk anak laki2 dan 1 kambing utk anak perempuan.


Sebetulnya ada 1 lagi sunnah nabi utk menyambut kelahiran anak yg mungkin jarang dipraktekkan saat ini. Apa itu? 
Nabi mengajarkan kpd kita untuk mencukur habis rambut si bayi, terus rambut tersebut ditimbang dgn timbangan utk emas. Brp berat rambut bayi tsb sesuai timbangan dinilai dgn harga emas, dan uangnya kita sedekahkan!
Apa faedahnya? 
Sama seperti faedah sedekah; kesehatan, panjang umur, rezeki, tolak bala' dan kecerdasan! Jadi sebetulnya berpadu itu ttg konsep Emas dan Sedekah sejak bayi (yg keduanya lg trend saat ini!) Bagi yg akan punya anak, laksanakan tuh sunnah Nabi utk mencukur, menimbang dgn takaran emas dan mensedekahkannya! Krn itu dlm seminar sy sering bilang "sedekah itu mencerdaskan", lakukan sejak bayi! 
Mungkin dari sini ya muncul istilah "rambut emas":),  jd kalo bayi kita rambutnya lebat, itu artinya bisa sedekah yg besar!


Kalo khalifah Ali bin Abi Thalib ada juga kebiasaan kepada anaknya utk membuat si anak cerdas. Apa itu?  Kebiasaan khalifah Ali RA itu sering disebut "40 rebo an" utk kecerdasaan anak juga. Bagaimana itu? Setelah rambut si bayi di cukur dan tumbuh lagi, setiap hari rabu, rambut si bayi di potong sedikit selama 40 hari Rabu. Ketika di potong sedikit, bacakan Alfatihah dan shalawat nabi di ubun2 si bayi, doakan kebaikan untuk nya! Dari zaman dulu, byk sekali yg sdh praktekkan ini dan anak yg dilakukan ini, setelah dewasa Alhamdulillah baik!  Itu adalah kebiasaan Khalifah Ali RA kepada anak2nya (baca; cucu2 Rasul) utk kecerdasan dan keutamaan2 mereka.
Itu dulu tips dari Nabi dan Sahabat utk kebaikan putra-putri kita tercinta ya! Bagi yg blm melaksanakan, silahkan disegerakan, semoga menjadi kebaikan utk kita semua ya :)


===========================================================================


Waah, kalo boleh jujur belum pernah denger yang seperti ini. Taunya sebatas cukur rambut biasa. Malah sebagian dicampur2in sama hal2 syirik.. Na'udzubillah. Nah, #Alhamdulillah ya (syahrini eaaa) hari ini kita dapet ilmu baru. Nah, karna september ini uda ngantri 3 temenku yang melahirkan baby baru, plus para sahabat yang HPLnya uda deket, hmmm.. semoga bisa jadi referensi ya... Biar si buah hati cerdas dan menjadi star, ga harus minum bebe**q...hehehe. 


-semoga bermanfaat-

Sabtu, September 17, 2011

Punya Kehidupan dan Hidup !!


Sejenak aku hampiri twitlandku sebelum tidur semalam. Belum ada pukul 9 malam dan suami yang memang sudah ngantor seharian sudah lelap. Maka, agenda sharing pun terlewat. Ah, toh bisa besok pagi, pikirku. Karna ga bisa merem juga, aku mulai membaca berpuluh timeline yang sudah terlewat. Sebagian besar tentang ilmu dari para inspirator yang kufolow, sebagian lainnya tentang percakapan, dan terhenti pada twit kakak kelasku semasa SD. "Mumpung msh pd belom ngantuk,,saya tulis ini 'Get a life and be alive!' semoga bermanfaat", dan ku klik linknya. Link itu menyambungkanku pada note di facebooknya. Well, baru nyadar aku ga pernah tau tentang facebook penyiar radio paling top sekota ini...hihihi.So, mari kita baca dulu "Get a Life and be Alive" sebelum lanjut posting. 


Sudah bacanya?
Gimana? Nancep banget kan? 
Well, aku sempat termenung setelah membacanya. Mencoba mem'flashback' ingatanku pada penulisnya. Kami tidak saling kenal meski berdiam di kota bahkan di kecamatan yang sama. Kami satu almamater sekolah dasar dan perguruan tinggi. Satu hal yang kuhapal darinya adalah rambut cepaknya yang tidak pernah berubah. Dan sampai sekarang aku sadar, dia memiliki kehidupan yang sukses. Untukku, kesuksesannya adalah kesuksesan mempertahankan mimpinya hingga berbuah. Kalimatnya yang begitu menyindirku adalah 


"Jangan cari duit, tapi duit yang cari kita! Can u imagine, kita melakukan hal yang kita suka..kita jadi expert plus kita masih dapet duit lagi.. heheh! Simple thing, saya suka siaran. Berapa banyak orang yang meragukan pilihan saya waktu itu? Buanyaakk! Tapi, saya yakin dengan jalan yang saya ambil, saya libatkan Tuhan. Tuhan itu maha kaya, rejeki bisa datang dari pintu mana saja. Sekarang? Dengan siaran saya ini saya itu dan blablabla..gaji? mobil? Jalan – jalan ke luar negeri? I have all the things in my hand..alhamdulillah. Kebahagiaan dan keihklasan kita dalam melakukan sesuatu yang kita suka, akan membuka pintu rejeki dan kebahagiaan yang lain. Do what u love or otherwise u will getting nowhere, bakal stuck disitu – situ aja! 


Buatku, dia menang. Berapa banyak orang yang bermimpi kemudian jatuh? Seorang pengusaha kreativ dari belitung yang merantau ke jogja, Mas Arief Budiman pernah menulis dalam artikel onlinenya tentang ini. Dari 100 orang yang bermimpi, hanya 20 saja yang berhasil mempertahankan dan meraih mimpinya. Yang 80 kemana? Ada yang tergoda ketika di jalan, ada yang berbelok arah, dan yang paling parah adalah pesimis dan meyerah. "Jadi kalo kita punya mimpi, hanya 1:4 tingkat keberhasilan kita", gitu tulisnya. Jadi, sangat dipastikan bahwa berjalan sambil 'membopong' mimpi itu bukan sesuatu yang mudah

Kembali ke note...
Membacanya sempat membuatku tersindir berat. Pada masanya, tepatnya saat masa SMA , aku pernah memiliki mimpi yang hampir mirip dengannya. Menjadi penyiar, aktivis di berbagai komunitas bahkan LSM sosial di kotaku ini. Kesadaran penuh sebagai 'talkactive' kadang menguatkanku pada hal itu. Bahkan, percaya atau tida, aku pernah membuat semacam voting untuk teman2 sekelasku tentang bagaimana diriku di mata mereka dan jurusan perguruan tinggi mana yang cocok untukku, komunikasikah, psikologikah, atau sesuai saran guruku, akuntansi. Hasilnya, Komunikasi menempati nilai tertinggi yaitu 14 suara, sisanya psikologi 12 dan akuntansi 4. Well, sebagian dari mereka menilai dari kebiasaanku berbicara untuk jadi alasan penilaian mereka. Tapi kenapa tiba2 aku mendarat di dunia keuangan sekarang ini??? #hembuskan nafas... itu tak perlu terlalu dibahas kenapa. Yang jelas, pelahan tapi pasti impianku mulai kabur. Otak kananku mulai tumpul, gaya bahasaku mulai kaku, tapi pemahamanku pada spekulasi dan logika angka mulai tajam.
Tapi murni itu semua demi membahagiakan orangtuaku. Karna di balik mimpi2ku, tentu aku tak ingin mengecewakan mereka. Demi mereka, kemudian aku berusaha di jalur lain.#Alhamdulillah ya, :) di jalur itupun meski ga expert, aku dimudahkan dari berbagai sisi. Dari setiap ujian, hingga ujian akhir, dan pekerjaan yang tiada henti. Aku mensyukurinya, dan itu pasti karna visiku demi orang tua, dan ketika mereka ridho, Tuhanpun dengan lapang membuka jalan kita, ya tho? Aku masih percaya bahwa itu semua iya.

Tapi, kalo boleh blak-blakan ala 'Joni', aku sama sekali tidak menikmati pekerjaan itu. Bukan tidak mau, bukan tidak bisa, tapi bener2 ga menikmati. Seorang teman di jurusan yang sama pernah ga bisa tidur ketika neraca kami belum balance. Sampe kebawa mimpi kalopun tidur. Hahaha, lebay ya..Tapi bener kok. Lhah, akunya kok biasanya aja ya. Sampai akhirnya aku tiba pada suatu kesimpulan, aku harus berubah!!! Maka, sedikit demi sedikit, aku mulai melakukan yang aku suka. Dan itu jungkir balik dari profesi yang aku tekuni saat itu. Sementara yang lain cari rumus, maka aku akan cari tools dalam corel dan photoshop yang mampu menciptakan beberapa efek gambar seru. Dan itu benar2 seru. Atau ketika yang lain membaca tentang kurs, maka yang kubaca adalah artikel2 usaha, peluang2 bisnis, dsb. Yach, memang terlalu tua untuk bermimpi jadi penyiar lagi, bukan? Tapi bukan berarti aku tak punya mimpi lainnya. Wiraswasta sukses adlah impianku yang mulai mengembang. Dan mulai kuwujudkan di pertengahan tahun ini.

Bener kata mbak Tikayusuf, ini bukan sesuatu yang countable saja. Yang seperti itu akan mengikuti kita kok nantinya. I believe in that. Ketika membuang gaji besar, bonus hingga 400%, tunjangan tinggi, pensiun oke dan prestice yang beken mungkin sebagian memang menganggapku hilang akal dan egois. Ga salah kok, mereka bener. Tapi, aku menyertakan Allah dalam semua tindakanku ini. Aku menyertakan Sang Maha Kaya , jadi ketika aku berubah, rejeki itu pasti datang dari jalan2 tak terduga. 

Terimakasih mbak Tika Yusuf aka mbak Vien2 yang notenya sempet mengajarkanku untuk tetap berdiri. Mungkin saat ini aku baru memulai, tapi setiap prosesnya adalah perjuangan. Dan ketika ada hal2 negatif mampir, sungguh, itu adalah pacuan untuk tetap berproses dan menjadi lebih baik lagi. Terkadang orang lain melihat kita bukan pada proses kita mencapai sukses, tapi saat kita telah sukses. Tapi yang tak bisa kita lupakan justru pada saat proses itu. Dan kita menyukainya...Seperti itulah 'Get a Life and be Alive', memiliki kehidupan dan hidup, maka kita akan menjadi pemenang dalam hidup kita #tink ~_^

Semoga bermanfaat ^^

Jumat, September 16, 2011

Cerdas itu Sederhana

Pagi tadi, sebuah pelajaran segar sempet mampir di kepalaku. Tepatnya dari motivator kelas nasional yang memang sering ngepost tulisan dengan bahasa ringan tapi penuh manfaat. di jamilazzaini.com itu ada tulisan terbarunya yang berjudul "Gunakan Bahasa Sederhana". Coba deh baca, menggelitik tapi sarat makna. Tulisan itu jadi mengingatkanku pada artikel yang berjudul "Cerda itu Sederhana", tapi lupa punya siapa, dicari ga nemu, kalo ga salah siy motivator2 gitu juga.

Belajar dari artikel2 itu, sejak kapan yang namanya cerdas itu selalu ngomong dengan kosa kata yang ada di kamus ilmuwan? Ternyata bener ya... Profesor yang sekolah tinggi bahkan di luar negri pun kalo ga bisa menjelaskan dengan sederhana pasti tetep aja membingungkan. Nah lho, coba saja bayangkan apple iphone dengan segala ketidakterbatasan kemampuan aksesnya pasti tidak akan sepopuler ini kan kalo penggunaannya rumit? Itu karna dia sederhana, tinggal geser sana-geser sini, seluruh dunia bisa terlihat. Iya tho?

Seorang pejabat yang berorasi di depan warga dengan kalimat lantang penuh semangat dengan kalimat penuh 'isasi' atau 'isme' pasti cuma bikin warganya ngantuk. Mereka bertahan paling pol karna hiburan yang dijanjikan...hehehe,,,ndangdutan. Pun demikian kalo ada dokter yang menjelaskan pasiennya dengan kosakata yang ada di kamus kedokteran, pasti juga membingungkan. Trus pasiennya bilang gini, "Iya bu dokter, kami yakin kok ibu sekolah di kedokteran, Nah sekarang jelaskan saja apa yang boleh/ tidak saya makan kalo ibu ndak bisa mending saya ke mbah dukun saja." #hihihi

Cerdas itu sederhana. Guru yang terkenal cerdas pasti yang penjelasannya mampu ditangkap oleh otak para muridnya yang belum tau. Kalo ada pertandingan rumus matematika, dengan jawaban yang sama benarnya, pasti yang penyelesaiannya paling sederhana dan simpel yang akan jadi juaranya.
Demikian juga ilmu2 lainnya. Jadi, jangan merasa cerdas kalo memang ilmu yang kita punya belum mampu kita sampaikan pada orang lain dengan cara sesederhana mungkin. Itu mungkin kita cuma tau ilmunya saja, belum praktek atau contohnya. Alih2 malah dituding sombong dan sok nanti..hehehe...Giliran ditemuin sama yang bener2 ahlinya cuma diam seribu bahasa... #eaa

Serius amat yak... Ini cuma sharing lho. Opini pribadi yang nyangkut di kepala dan di keluarkan lewat tulisan. Semoga bermanfaat ya..dan mari kita menjadi pribadi yang 'membumi' dalam menyampaikan teori ... Cerdas itu simpel, cerdas itu sederhana.#tink




>>> Dan kenapa gambarnya ceplok telur? Hmmm,
#gagpenting telur ceplok adalah lambang
kesederhanaan, yaitu sarapan paling sederhana saat
bangun tidur agak kesiangan dan suami keburu ngantor..
#meringisgarink

Selasa, September 13, 2011

Istri Siaga

Saat Jam 02:30 pagi : #klothak klothe#
Suami : Ngapain, dek? (sambil ngantuk)
Istri     : Lha, ya nyiapin sarapan buat mas to ya...
Suami : Sarapan? (agak kaget tapi t etep masih setengah melek)
Istri     : Ini Kamis, mas... Nyunah to?
Suami  : oooiya..Yasudah, mas tidur lagi bentar, jam 3 nanti bangunin sholat ya?
Istri     : Iya, ya sudah mas tidur aja lagi, nanti jam 3 tak bangunin.

Trust me, kejadian di atas bukan rekayasa..tapi pemandangan yang pernah terjadi di rumah...ibu. Heee...Yup, itu sekelumit perbincangan pagi buta antara ibu dan bapak dengan sedikit gubahan (panggilan masa muda..hihi). Dan saat itu, posisiku seperti murid yang sedang melihat guruku memberi pelajaran dengan mata yang masih berusaha ditingkatkan menjadi 5 watt (pas bangun masih 2 watt). Satu contoh saja, kembali menyadarkanku bahwa ibuku adalah ISTRI SIAGA nomor wahid! Semenjak pulang dari rantau, ibu (rasanya sengaja) menggemblengku jadi 'istri siaga'. Hehehe, itu sebutan yang kuciptakan sendiri sebenarnya. Lha habis gimana, pernah suatu kali suami balik kantor dan aku masih di depan tivi.

"Lhoh,kok udah pulang, bi? Biasanya jam empat", tanyaku pada suamiku, padahal waktu itu jam setengah 4. Alhasil, malemnya dapet kultum, kuliah tujuh menit tambah setengah jam, dari ibu. "Sebagai istri, kamu itu harus siaga menyambut suamimu pulang dari kantor". "Lhoh, eh? siaga itu kan cuma buat para suami to, buk?"jawabku polos. Sebuah bantal kursi mendara di kepalaku..(hehe...engga dink..yang bantal itu berlebihan)

Well, ternyata bukan cuma suami to yang kudu siaga gerak cepat saat menghadapi HPL (Hari Penanggalan Lahir) istrinya yang hamil tua. Tapi juga istri. Dan itu tiap hari.Sebenarnya cukup merenung setelah itu, trus mulai memikirkan agenda ibu tiap hari. Dan waow, dibanding ibuku semisal dinilai dengan angka 10, maka nilaiku mungkin masih 4.Onion Emoticon ..


Ini bukan untuk yang sudah menikah aja kok, yang belum nikah atau yang uda lama nikah pun boleh baca. Sebelum nikah, dulu aku juga termasuk yang sering belajar gimana jadi istri yang baik. Tinggal ke mbah gugel dengan keyword "istri yang baik" atau "istri sholihah" atau "istri idaman" dan masih banyak lagi. Maka sederet artikel akan muncul (beberapa sama) dan banyak banget tips yang bisa kita pelajari.

Di sini aku bukan mau ngasih tips juga, karna pasti intinya sama kok, pengertian, tulus, berbagi, berpenampilan baik di hadapan suami, menjaga amanah suami, de el el. Ibuku mungkin tak pernah membaca artikel2 itu, beliau mungkin juga tidak tamat di pesantren (karna keburu dipinang bapakku), tapi beliau punya ilmu yang lebih dari itu. Istri Siaga. Dan jangan salah, ini bukan saja tentang siaga saat melayani suami dari sebelum bangun tidur sampai tidur lagi. Tp juga semisalnya siaga saat hadapi PMS diri agar jangan sampai kebawa galau, siaga terhadap godaan belanja, siaga untuk semakin mendewasakan diri sebagai istri dan  calon ibu, dan mungkin siaga membantu keuangan keluarga.

Pernah suatu hari aku dalam keadaan over-job. Ini salahkku dalam memanaj waktu juga siy. Dari mulai subuh sampe menjelang tidur, pekerjaan tiada habisnya. Ya, padahal di rumah terus waktu itu. Tapi mulai dari masak, ngirim paket pesenan, nyuci, de el el kok ya ga selesai2 dalam sehari. Akhirnya drop ketika malam hari. Untung suamiku yang begitu pengertian segera memberi penyembuhan lewat pijitan hingga aku bangun dengan segar esok harinya..hihihi..
Nah itu, salah satu contoh karna kemaren2 ga siaga. Ujung2nya, kerjaan numpuk di satu hari, dan itu amat sangat cuapek minta ampun.

Bukan pekerjaan ringan, tapi sungguh, nikmatnya memang luar biasa. Tak ada bayaran maupun bonus untuk si istri siaga. Kalo kata ibu, yang ada ya cuma (eh bukan cuma dink, tapi lebih pada) pahala. Sekedar menyiapkan teh hangat untuk suami saja, jika suamimu senang, mungkin itu yang akan membantumu melewati sejengkal sirattal mustaqim nanti. Nah kalo bikin tehnya tiap hari, uda berapa jengkal terlewati tuh jembatan dari rambut yang dibelah tujuh.... Ga usah muluk2 dulu, kerjakan apa yang membuat suamimu menjadi pulang pergi kerja dengan senyum, dan jadikan itu ibadahmu.


Jadi istri siaga, kita bisa!!!

Lembaran baru edisi Ramadhan

Dear all...Lama ga update ya selama bulan Ramadhan kemaren. Eniwe, minal 'aidzin wal faidzin ya, maafkan segala kesalahan baik dalam tulisan atau copian artikel yang pernah terposting di blog ini, sengaja maupun ga sengaja.

Masih dalam suasana bulan syawal nih, apa kegiatan kalian? Yang kantoran uda seminggu balik kerja lagi ya? Yang kantornya di rumah kaya aku yang sekarang gini uda pada mulai lagi belum kerjaannya? Jangan salah, ini bukan cuma buat entrepreneur, tapi ibu RT aka rumah tangga juga loh.. #ehm. Well, semoga setelah bulan 'penggemblengan' kita kembali bersih dan menjaga 'kebersihannya' di bulan2 selanjutnya.

So, kalo kata mas Bruno Mars, "today my life begin" uda kumulai sejak bulan ini juga. Lirik awalnya "i'll break the chains that bind me" uda terealisasi. Yup, im free now.. Tapi bukan berarti bebas seenaknya. Justru ketika rantai yang mengikat kencang telah lepas, tugas kita adalah mulai merangkai tali atau menempa rantai baru untuk membantu kita menuruni lembah kehidupan... *eaa..

Atau seperti kata pak Mario Teguh yang bener2 'nancep' di ati, kita nekatin terjun sambil membuat sayap. Mungkin itu pasnya kali ya, karna aku yang cukup ga bisa diam ini memang sudah mulai berulah dengan buka lapak. Lapak apa? Sebenernya bingung juga kalo ditanya lapak apa, karna apa aja bakal dijalani..dari dagang kain, bikin kartu lebaran, undangan nikah, dll.. (yuk mari dilarisi...#iklan-red ^^). Dan sodara2, itu semua capek. Capek fisiknya, tapi menikmati setiap prosesnya #yay! Kalo laku semangat banget, kalo belum laku ya semangat aja... ^^

Yach, tapi bagaimanapun, semoga setelah 'pembersihan diri' di bulan Ramadhan kemaren, kita bisa membuka lembaran baru masing2 ya... Bukan hal yang mudah memang untuk mempertahankan kekuatan di bulan ramadhan. Nahan makan, nahan minum, nahan marah, nahan ngomongin orang (yuk mariii, para ladies termasuk saya), dan nahan kentut..di depan umum, haha, kalo ini ga cuma bulan Ramadhan aja ya...?

Baiklah, semoga saya, aku, kamu, anda, kita termasuk orang yang kembali menang dan fitrah. Kembali ke semangat awal. Yang balek dari mudik (ehmm, dedicated teman-temin di tanah rantau), melo dan galau pasti akan menghantui hari2 kalian, yach karna pernah ngerasa, jadi mo gimana itu pilihan. Karna memang ga mudah, mo bilang "yang sabar aja" juga ga pas, wong dulu aku termasuk yang mewek, koq.. Hak pribadi untuk menyikapinya, tapi semoga semangat ibadahnya ga kendor. Ga seperti aku yang mengendor akhir2 ini...(perbaikan diri!!). So, have nice new spirit for u all.. Semoga kita termasuk 'pemenang'.. ^^

Rabu, Agustus 10, 2011

Ketika hari itu berakhir

Mengawali kalimat dalam cerita rasanya aneh kalo dengan kata 'pada akhirnya' ya? YA tapi mo gimana lagi, toh judulnya juga dengan kata2 'akhir'. Ya, ga penting saya membahas gimana mengawali posting dengan kata atau  apa karna kebingungan saya beberapa saat lalu. hehehe...

Yach, pada akhirnya (akhirnya dipake juga), setelah mengawali opening blog ini sebagai curahan hati perantauan, kini saatnya berubah status. Yaaaaaaaaaaaaaaaaap, im back!!!! Saya benar2 kembali, ke rumah. Bahkan saat ini saya mengetik posting ini di kamar. Benar2 di kamar saya. Tapi bukan berasaan yang bak firewall ini yang saya moau bagikan, itu next time saja. Tapi prosesi perpisahan saya dengan teman2. Saya sempat janji mau bikin note di fesbuk tentang 'kekacauan' pasca perpisahan kala itu.

Siang itu, siang terakhir saya di tanjungpinang, tempat di mana selama satu setengah tahun saya merantau dan belajar, bekerja pada tepatnya, tanggal 27 Juli 2011. Sejak pagi, sudah ada rona2 bahagia di wajah saya, karna hari itu adalah hari terakhir saya menjalani kehidupan di sana. Kalo boleh jujur, saya sangat bahagia, siapa yg tidak bahagia kalo tau sebentar lagi dia akan berkumpul dengan keluarga, tapi tidak dipungkiri bahwa ada rasa sedih juga harus berpisah dengan teman2 senasib di sana.

Paginya, persiapan membereskan data di PC sudah kumulai, data2 juga dikumpulkan, sampai dengan siang hari. Menjelang pukul 2 siang, mulailah saya bergentayangan keseluruh kantor untuk melakukan prosesi pamitan dengan seluruh staf (bahasanya koq jadi mistis). Dimulai dari kantor rayon Kota. Kantor ini ada di lantai 1. Selanjutnya, di lantai 2 (lantai kantor tempatku bekerja). Di mulai dari ujung timur, eh barat ya... Tempatnya para senior, hihihi...

Nah, ini nih..belum genap seluruh lantai 2, tiba2 saya dipanggil ke ruangan keuangan dan di sana sudah berkumpul seluruh staff keuangan akuntansi. Well, mereka adalah keluarga di kantor, bisa di bilang gitu. Sejak menginjakkan kaki ke bagian akuntansi, kekompakan orang2 di dalam ruangan tersebut cukup terasa, bahkan kekompakkan jarang ikut olahraga sekalipun...hehehe (piiisss ahh... ^^). Karena assmen kami, Pak Mul atau sering juga disapa Pak Ad lagi dinas ke Jakarta, prolog disampaikan oleh Pak Herman. Hiks, siapa sangka beliau yang keras nan galak kalo lagi berhadapan dengan orang2 ranting itu bisa terharu kala menyampakan prolognya... (jadi terharu juga deh). Ditambahi dengan Pak Syawal, supervisor anggaran kami yang juga menyampaikan beberapa wejangannya membuat suasana tiba2 membuatku haru biru. Salah satu kalimat beliau "..jadi gini., Din..Nanti kalau dina tidak di sini, tolong yang baik2 yang diingat, yang tidak sesuai hati dibuang jauh aja ke selat Malaka." *GUBRAK!!* Pak, saya mau ke Jawa, ga lewat selat malaka lhoooo... Hihihi, kalimat itu yang membuatku selalu ingat pada momen itu.

Nah, puncaknya malah ketika Dian, wanita muda paling beruntung menurutku karna bekerja di kota sendiri, menyampaikan uneg2nya.. Si nenek ini yang kemudian menyulut air mataku dan mungkin temen2 juga saat itu. (Ikong dan Tiwi, hei aku tau kalian nangis juga, hiks). Momen ini di akhiri dengan pemberian kenang2an. Sudah membudaya kalo ada acara seperti ini memang ada kenang2an dari keluarga di keuangan akuntansi. Pada bagian ini, terimakasih kepada Pak Herman, PAk Syawal, Bu Was, Bu Elmi, Ka Dewi, Pak Mul (walopun ga sempet ketemu langsung), Bli Komang dan Bang Dariel (spesial thx bang atas info web nya..hehehe)



Gak sampe di situ aja, setelah melanjutkan sesi pamitan sampe ke lantai 3, sampai magrib menjelang, saya memang awalnya mengajak teman2 ke tepi laut. Tepi laut itu bisa dibilang iconnya tanjungpinang. Awal pertama ke tanjungpinang, tepi laut menjadi tempat pertama yang disambangi, bahkan sebelum kos di dapet. Bener, setelah 'magriban' di masjid raya dengan manusi2 yang bernama Tiwi, Riska, Ayik, Dian, yang disusul oleh Amel.

Awalnya sudah rada curiga kok duduknya malah di pondok2 dan pada ngotot ga mau ke melayu square. Melayu square adalah kumpulan tempat makan pinggir laut. Lhah gimana makannya coba, masa iya orang2 ini mau aja ditraktir jagung bakar doang, sempet juga terpikir gitu mengingat betapa doyannya makan orang2 ini.
Diselingi dengan foto2 ga jelas sambil menunggu pasukan yang lain datang, sekitar pukul setengah 8 munculah para tentara 'petir' yang lain. Wew, ternyata empat bundaran pizza ukuran extra sudah teman2 siapkan malam itu...Lho koq..lho??? Ekspresi bingungku ga bisa ditutupi (padahal girang ga jadi ntraktir...).

Maka dimulailah ritual meracau pada malam itu. Suhu Pakde Fendi sebagai master of meracau adalah obat kegarink'an malam itu. Ga ada pesan2 yg haru dimana gitu..sampai pada akhirnya ketika Amel, personel yang bergerak di bag SDM dengan begron psikologi mulai merajut kalimat demi kaliat pesan yang mak'jleb'.
Dari situlah suasana mendadak haru. Yach, satu persatu wajah teman2ku itu mendadak menyusup ke relung hati (ini agak dramatis, jadi harus fokus).
Tiba2 saja malam itu sangat ingin berterimakasih pada mereka. Seperti kata salah seorang kawan malam itu, setiap masing2 pasti akan mengalami nasib sepertiku. Di ujung pilihan antara keluarga dan karir. Karna memang sejak awal kesadaran itu harusnya ada, bahwa konsekuensinya memang begitu. Tapi bagaimanapun juga, setiap masing2 itu juga memiliki pilihan yang berbeda, yang terbaik untuk dirinya. Well, terimakasih teman2....terimakasih atas perpisahan yang sebenarnya menyadarkanku tentang sebuah ilmu, teman dan pengalaman yang tidak akan pernah terbeli dengan 45juta rupiah. Yang membaur menjadi silaturahmi dengan kombinasi rizki bagi kita, insya Allah..amiin...


Penutupan malam itu adalah penyalaan kembang api sampai ke pulau penyengat, hahaha...ya enggalah..kembang api itu cuma di dada ini. #Cieee....
Tetep, tiba2 teman2 menyodori amplop 2 amplop ukuran besar dengan judul laporan PKBL (laporan yang selama ini kupegang) dan Laporan anggaran (Hei, itu bagian bang daril). Begitulah, satu lagi umpel2 an kertas koran di dalam tas merah 'Metro'. Dan belum hilang rasa haru saat terima kado2 itu, makhluk bernama ikong, Riska si preman palembang melemparkan air dalam gelas air mineralnya, seperti mendapat ilham, yang lain juga melakukan hal serupa, tapi kali ini TEH TARIK aka teh campur susu mampir ke seluruh badan. Puncaknya, manusia tak berekspresi, Yoghi dj dengan tampang tanpa bersalah melempah pizza TUNA!! ya, TUNA!!! kalo beef masih bisa ditoleransi, ini tuna sodara2...dan amisnya minta ampun. Alhasil, keamisan yang begitu peka di hidung pun membuat saya pusing dan muntah, bak mabuk laut,, (GGrrrrr...!!!). Tapi akhirnya toh saya kalem, karna saya mewariskan beban kerjaan padanya, hehehe...impas aja , yog?

Dan begitulah, minus mbak ria yang lagi pulang kampung dan anas yang lagi jaga di kantor, maap kami poto2... hehe








Paginya, dengan diantar dengan mobil asmen dan tiwi sebagai driver, perpisahan itu pun......
TErimaksih teman2 muda, terimakasih semuanya...