Betapa indahnya..
Jika bisa menggendong sang buah hati menuju masjid
Saat usianya mulai beranjak 4 bulan
Sembari membawa alas yang empuk dan bantal kecil
Melihat wajahnya yang kebingungan namun tenang
atau menatap lelapnya dalam doa...
Betapa indahnya..
Melihat suami yang memanggul sang buah hati menuju masjid
meskipun usianya masih satu tahun.
menerjang dingin dini hari
menuju subuh di masjid...
Betapa indahnya...
Membangunkan sang buah hati kala pagi masih dingin
Memintanya membasahi tubuhnya dengan wudhu
Mengganti pakaiannya dengan baju terbaik
Betapa indahnya...
Membangunkan sang buah hati untuk bertahajud bersama
mengajarnya meminta padaMu, hanya padaMU...
Betapa indahnya...
Mengajarkan sang buah hati lafadz hijaiyah
usai jamaah subuh...
Mengajarkannya alif..
Mengajarkannya ba..
Mengajarkannya ta...
Betapa indahnya...
Mengajarkan sang buah hati untuk menghafal doa shalat
meskipun usianya masih dua tahun...
Betapa indahnya...
Ketika usai salam ada yang menyalami tangan kita
dan meyematkan kita di setiap doa2nya..
Betapa indahnya...
Ketika buah hati masih dipelukan, masih di dekapan
Betapa indahnya Ya Robb...
Jika Engkau masih memberi kami kesempatan untuk kembali menjadi orang tua
***
Inspirasi dari ust. YM dini hari tadi. Rasanya ingin sekali menangis ketika dalam tausiyahnya beliau sisipka puisi yang pernah dibacanya ketika di Masjid Walisongo.
Teringat tahun-tahun lalu ketika buah hati masih didamba, ada janji tersendiri dalam hati...ketika usianya menginjak 4 bulan, insya Allah sudah akan diajak berjamaah. Meskipun saat itu masih belum hamil.
Ketika Allah Yang Maha Mendengar mengabulkan doa, maka sebisa mungkin tak meninggalkan jamaah di Langgar kecil depan rumah. Berharaaaaap sekali bahwa kelak buah hati dalam kandungan akan mencintai rumah Allah sampai ia dewasa, tua, dan syahid. Bernadzar juga utk tak pernah meninggalkan baca Al Qur'an meski hanya satu ayat setiap hari, berharap kelak sang buah hati selalu mencintai Al Qur'an sebagai penerang jiwanya. Buah hati yang kami 'nazdarkan' untuk menjadi jundi pembela agamaNya, menyekolahkannya di skolah tahfidz sebelum akademik. Mengajarnya hijaiyah sebelum alfabet....
Ternyata Allah berkehendak lain...
Dia sendiri yang memilihnya untuk menempati bukan sekedar eumah-rumah kecilNya, namun taman-taman firdausNya.
Dia sendiri yang mengajarkan segala 'pelajaran akherat' pada buah hati kami, bahkan kepada kami.
Meskipun tak bisa menidurkannya di samping saat shalat di masjid,
Meskipun tak melihatnya di panggul sang abi kala berangkat ke masjid2..
Meskipun tak bisa membangunkannya sebelum subuh utk bertahajud bersama
meskipun tak mampu memeluknya dan mencium keningnya usai salam
Namun, kini dia bersama jiwa kami saat bersilaturahim dari masjid ke masjid
berada di hati kami kala lantunan doa terpanjat..
Allah,
jikalau memang belum Engkau ijinkan buah hati pertama kami membersamai ibadah kami kepadaMu, maka ijinkan adik-adiknya membersamai kami atas kehendakMu.
Dan ijinkan kelak surgaMulah tempat kami berkumpul kembali...
di sudut kamar Mashka yang senyap
Oleh-oleh tahajud bareng @Yusuf_Mansur
di Masjid @jogokariyan pagi ini