Selasa, November 23, 2010

Amazing five days!

 Jumat, 12 november 2010

Setelah sekian minggu kerinduanku terobati...Dia, yang sejak 7 bulan lalu resmi disebut 'suamiku',datang menemuiku,menepati janji2 yang dulu terdengar gombal bahwa dia akan selalu ada untukku (dan sampai hari ini,kegombalannya selalu dipenuhinya...)

Jam 21.10, my phone ringed...
yeah, dengan segala kesiapan yang sudah kulakukan (beres2 rumah, kamar, sampe sumur blakang) telah terlaksana. dan aq siap menyambutnya..
Dari jauh, ketika kujemput di gang depan, hampir tak percaya... Itu adalah laki2 yang sudah dua bulan tak kutemui dan tiap saat kurindukan...Yang untuk ada dihadapanku saat itu dia telah melakukan perjalanan sehari semalaman...
Membahasakan saat itu adalah terang, nyaman, aman, kuat...atau apa sajalah yang bisa mewakilkan perasaan sangat bahagia berada di samping seseorang yang sangat kita rindukan....seperti mimpi, benar2 seperti mimpi selama lima hari setelahnya berada di sampingnya. Mungkin kalo saja teman2 memberi kesaksian, hehe, kami hampir tidak pernah terlepas sendiri2 keculai klo pas ada sesi gosip di depan tipi. Hhhmm..untuk satu itu, suami sengaja kuungsikan dulu..
Belajar dari pengalaman kunjungan pertamanya ke sini yang tak begitu banyak sesi 'dolan bareng' pertengahan ramadhan lalu, membuatku dengan senang hati menanggapi ajakan dolan ke pantai
trikora pada esok paginya.
BErmodalkan mobil rental, pergilah 6 wanita dan 1 pria...haha, yeah, there just a man in that car,my hubby...

Sabtu,13 Nov 2010

Sampe pantai, we are all have fun..melepas smua beban kerjaan dan beban hidup selepas2nya...Dan kali pertama,seolah menjadi pengalaman jalan pertama dengan pacar...Totally fun! MEnggila walopun ada bapak supervisor beserta kluarga disitu juga, hahaha....



Ah, suamiku, aq sudah merindukannya lagi...


Sabtu,13 Nov 2010
Hari kedua, masih weekend, Minggu waktu itu, dan kami berdua masih menghabiskan waktu dirumah saja, mendekorasi ulang kamar ditemani panganan goreng dari ibu kos (sebutan ibu rumah yg kami kontrak...).
Ah, serasa kembali ke waktu enam bulan lalu, saat kami harus mengerjakan kamar kami yang enam bulan
lalu masih menjadi ruang dengan tumpukan kado...Malamnya siapa yang sangka, tenggorokanku tiba2 terasa berat, ga pengen makan, jangankan makan, minum aja uda berasa ada gergaji di leher tuh...

Hiks, goreng yang kebanyakan siang sebelumnya akhirnya memunculkan faringitis atau biasa yang disebut radang tenggorokanku. Dan ga cuma sampe disitu, malamnya, suamiku bilang badanku panas, meski rasanya luar biasa dingin dan pusing. Hah, dasar badan, kalo ada yang manjain malah sakit.. Dan kemudian menyadari sepenuhnya bahwa aq adalah wanita paling beruntung di dunia ini karena saat itu, rumah sakit dengan fasilitas terlengkap masih kalah kalo dibandingin 'pria'ku...hehehe..


Di tanjungpinang, lebaran yang diikuti adalah rabo, tgl 17. Yach, di kala orang2 di rumah sedang shalat ied di lapangan, kami beraktifitas seperti biasa. Danbetapa rind unya ketika pagi hari ibu menelpon di lapangan untuk membuatku sekedar mendengar alunan takbir yang belum bertebaran di tempat aq menginjakkan kakiku. Tapi pada senja harinya, badashalat magrib, suara takbir mulai terdengar dari berbagai penjuru. Entah perasaan apa yang kemudian membuat dadaku sesak dan air mata menumpah di mukena...

Saat itu, seperti biasa, aq menjadi makmum suami, dan cuma mampu bersandar di punggungnya dengan terisak...dan dibiarkannya aq terisak.. Baru setelah beberapa saat ditenangkan, aq menjadi lebih baik dan tiba2 teringat sesuatu, "Kalo yang mimpin takbir pertama gini biasanya kalo di langgar Pak Haiban, atau mbah Jonet", ucapku tiba2... dan dia hanya memelukku, isakku teredam...

Pagi juga akhirnya..
dan semua mata yang baru merasakan lebaran satu kali jauh dari keluarga terlihat bengkak meskipun mencoba berlomba dengan make up..Hehehe...Sholat ied kami laksanakan di masjid At Taqwa, kali ini, selain untuk pertama kalinya jauh dari saudara, ini pertama kalinya juga sholat hari raya di masjid...biasanya kan di lapangan, dan menikmati aroma koran di bawah sajadah kita...

Ini ne hasil kenarsisan kami sebelum shalat ied..

















Shalat ied usai, hal pertama yang ditunggu2 adalah satu : SARAPAN. Dah, hwaa..betapa beruntungnya kami yang kemudian diundang oleh keluarga Dian untuk sarapan di rumahnya...dan dilanjutkan dengan undangan makan di rumah ibu kos yang dengan senang hati kami terima dengan perut cadangan...(*oh God,,,)


Ah, idul adha...akhirnya kulalui denganmu, suamiku...
Menjelang berganti hari, itu yang paling kubenci. Kalo kata2 romantisnya "ingin kuhentikan waktu, agar tetap denganmu..". Tapi seperti post sebelumnya, mo nangis sekencang apapun itu tak kan membuatku ikut denganmu atau membuatmu berhenti dan tinggal...


Satu kalimat yang selalu kuingat setiap saat mulut bawelku memintamu jangan pergi: "Abi ga pergi koq, cuma absen sebentar...Absen sama mas hananto, sama mas erwin, sama ibuk, sama bapak..Nha, cepet kan?"

Yeah, walopun itu kalimat yang pastinya anak kecil pun tau kalo dibohongi, aku tetap senang mendengarnya...Bahwa suamiku akan kembali padaku..,secepatnya..



Terimakasih, atas 5 hari yang bahagia, abi..
terimakasih telah membuatku kembali menjadi diriku dalam 5 hari itu..
terimakasih atas segala keajaiban2 kecil di 5 hari itu..

Biar, abi ga perlu kesini, umi koq yang lagi ngabsen kekantor, sebentar lagi umi pulang.. Sampaikan pada orangtua2 kita, aq akan pulang segera...sampaikan pada ibu untuk jangan menangis lagi saat menceritakanku...tak sabar melihat ibu tersenyum...

Senin, November 08, 2010

Hati kami (red:perantauan) juga bergetar: "Kami ingin pulang menemani keluarga"

Kebangeten kalo sampe ada yang ga tau kabar yang santer sekarang ini. Yak, merapi. Di media dalam bentuk apapun, di kantor, bahkan di majelis2, tema bencana letusan gunung berapi yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta ini menepati rangking pertama. Tanggal 26 Oktober lalu tepatnya, merapi, sebuah gunung berapi yang terletak di perbatasan DIY dan Jateng ini tiba2 terbatuk mengeluarkan isi perutnya. Tanpa adanya sangkaan sebelumnya, wedhus gembel mulai memenuhi langit. Setidaknya itu yang kudengar saat pertama kali menonton beritanya setelah pagi harinya sempet dikasih tau abi..

Sudah menjadi hal yang biasa si merapi memuntahkan wedhus gembelnya, itu sangkaanku.. Tapi ternyata salah, tidak untuk kali ini, merapi tak mau berhenti terbatuk dan terus mengeluarkan muatan di dalamnya. YA, gunung yang sejak lama tertidur itu telah dibangunkan olehNYA, Sang Penciptanya...
Kaget ketika setelahnya mendengar kata 'evakuasi' di lontarkan. Itu berarti, ini benar2 bencana, dan segera merinding setelahnya.

MEski jauh dari pusat gunung, kecemasan mulai mengerubungiku.. segera kuhubungi semua keluarga.. Alhamdulillah, semua baik2 saja, meskipun ya, hujan abu katanya memang meluas. Hujan abu? Selama 23 tahun menjadi warga jogja, hujan abu tak pernah sekalipun kurasakan,itulah kenapa ledakan kali ini membuatku panik.

dan benar, esoknya, berbagai status temen, saudara, tetangga di facebook bertema sama: Merapi dan hujan abu. Seketika ingatan langsung ke ponakan yang punya sakit asma, berdoa dalam hati, semoga ia baik2 saja... Hhhff, ini dia, media mulai menciptakan berita yang 'lebay' dan membuat panik, just as ussually...



Makin lama, ketenangan makin terusik dengan berita2 banyaknya yang menjadi korban, sementara yang mengungsi mencapai puluhan ribu orang. Masyaallah, ada apa ini, pikirku... Bertubi2 bangsa ini terus dihujani bencana... Oia, sebelum merapi mulai ramai di bicarakan, sehari sebelumnya, tsunami datang menerjang mentawai, sebuah pulai di sumatera barat. Saat itu cukup terasa karna kebetulan sedang berada di udiklat padang. Alhamdulillah, padang baik2 saja...
Tapi tetap saja, sebuah pemikiran terus mengerubutiku, bagaimana bencana2 ini terus menerus menerpa negeri ini? Sudah tak adakah lagi orang2 yang memperjuangkan agama Allah di negeri ini?? Innalillahi...

Ok, back to topik..
Bukan menjadi alasan untuk tenang karna jauh dari bencana sepertiku ini. Justru jika boleh jujur, ingin sekali berada di rumah pada saat2 seperti saat itu. Ingatanku kembali membawaku saat gempa jogja 2006 lalu.. Dimana2 kepanikan terjadi...bangunan2 tetangga roboh, tangis meruah.. Yang saat itu dirasakan hanya ingin memohon ampun seampun2nya..Memberi sebanyak2nya dan membantu sekuatnya...
MAsyaallah, bagaimana dengan sekarang, sering berpikir aq cuma bisa ikut sedih ketika menonton di stasiun tivi atau di news update dari internet, tapi tak mampu melakukan apapun, minimal untuk keluarga dan saudara yang terkena dampaknya. 

Dan akhirnya, kemampuanku hanya bersujud dan memohon Allah untuk menahan merapi kembali, menjadikannya bersahabat kembali, dan mengampuni bangsa ini. Ada sebuah rasa ketakutan tersendiri bagi kami yang meninggalkan keluarga.. Karna saat ini bencana bukan lagi hal asing di negri kita, entah kenapa rasanya ingin berada di tengah2 mereka untuk tetap menjaga, setidaknya mampu memberikan dua tangan ini untuk memeluk dan saling menguatkan...
Kami ingin pulang.... Jika kami boleh mengungkapnya...Kami ingin bersama keluarga menghadapi ini semua...


Masih berkaitan dengan bencana ini, alhamdulillah jumat lalu sempet dapat ilmu ketika kajian.
Dulu ketika pada jaman sepeninggal Rasulullah SAW dan Abu Bakar, klo ga salah inget pas jaman kekhalifahan Umar bin Khatab, bencana gempa bumi sempat menegur umat Islam. Saat itulah Khalifah Umar mencari apa yang menjadikan Allah memberi guncangan itu dan menyuruh rakyatnya untuk bertaubat.

Masyaallah, dibanding dengan sekarang, Allah beri tsunami, gempa berkali2, banjir, angin ribut dan sekarang gunung meletus, tapi kenapa kemaksiatan tetap terjadi di depan mata? BEncana2 itu seolah cuma iklan yang terlihat lalu terabaikan... Tak cukupkah semua itu membuka hati?
AStagfirullah, semoga Allah tak menutup hati kita dari setiap pelajaran yang menjadikan kita menyadari dunia seisinya ini yang tak abadi.



Finally,
semoga merapi tak lagi terbatuk,,,
Semoga Allah berikan kita kesabaran dan ketabahan..
Semoga Allah karuniakan hati yang senantiasa belajar
Semoga bangsa kita mampu belajar dari semua ini, termasuk kita..


Robb, maafkan kelalaian kami, cukupkan teguranmu dan ampunilah kami... \




--semoga bermanfaat--
maaf klo ada salah2..

kantor, dalam keakutan ngantuk..

Senin, November 01, 2010

Dreamin'. . . .

20.12

Oke, aq mulai berantakan dalam berpikir, dan inilah, menulis..menulis..menulis adalah proses ajaib yang dapat memulihkan lagi kesadaranku yang hampir retak karna sejak tadi berhadapan dengan 'hotepook'dan hnya mendapat beberapa kalimat inspirasi untuk menambahkan beberapa kalimat dalam TS.

Theres no conectionon my hotepook of course, dan ternyata bukan karnanya jika pada akhirnya aq pun menulis dan menulis untuk bermaksud mempublikasikannya besok.

post sebelumnya entah sambaran apa yg tiba2 menggerakan jariku mengetik sebuah poem amburadul tanpa berpikir. Mengalir... dan feel awesome sometimes....

Yeah, writing..sebuah kebiasaan yang tak selayaknya dimiliki olehku yang dari kacamata publik akan mengatakan mayoritas menggunakan otak kiri utk berpikir dan menghitung angka2 di layar...

But, its me, yang entah sejak kapan mulai mencintai menulis bebas, mengekspresikan pola pikir, pandangan, ideologi, kepercayaan, pearasaan dan segalanya lewat tulisan.

Writer..Far from me, absolutely...sebuah mimpi bisa dibilang begitu...Menekuni ilmu komunikatif atau mungkin psikologi yang biasanya akan memiliki kebiasaan ini, not accounting.
Jika mampu membalikkan waktu, mungkin aq akan jadi pemberontak seperti aq biasanya utk memutuskan masa depanku yang kuanggap 'aq'.

But anyway, pada akhirnya aq bersyukur atas para pencipta media menulis ini. Blogspot, wordpress, even note...Meski bukan sebuah buku, my dream's reached, menjadi penulis bagi diri sendiri yang kemudian dibaca adalah 'indah'..




TErimakasih, saudara, teman, kekasih, yang sejak beberapa waktu lalu sempat menyempatkan membuka wifeshopes.blogspot dan membaca tulisan dengan beberapa aturan bebas ngawur ini...

^_^
thanks 4 being my readers...

Terimakasih telah menjadikan mimpi seorang 'aq' dalam semua judul blog ini menjadi harapan... Luv lot 4u all..

'hati' - hati

Yang tidak dapat dipungkiri dari sebuah hati adalah rasa..

Yang tidak mungkin diceritakan tentang rasa adalah rahasia..

Entah ingin menulis demikian,
karna terkadang hati memilih sebuah rahasia untuk dirinya,
pemiliknya
dan Penciptanya..

Dengan begitu, hati yang tak dapat sekalipun berbisik..
walau ingin..
menjadi satu2nya saksi tak terbantahkan untuk pemiliknya..

Nyali yang ciut, benci yang membakar, bahagia yang melonjak, atau bahkan sedih yang mengiris mampu disimpan oleh hati walau pemiliknya tak sekalipun berekspresi..


Maka, menutupnya adalah sebuah pengorbanan.
Karna bahkan tidak sedetikpun hati tak ada untuk sang pemilik.
Rasa yang meski hampir tak pernah diingat lagi oleh memori sang otak
dan tak lagi diungkap oleh sepasang bibir,
akan tetap ada, meski kecil,bahkan tersudut di sisi luar...

===================================================








Attention:
This post is 'read only'
Please dont ask what this post mean...







Kamar kontrakan 20.01
dalam TS revisi yg memilukan..dan godaan HBO yg menggiurkan... >_<