Sabtu, September 28, 2013

Untitled

pagi ini, saat orang2 masih menikmati sejuknya udara
di tempat tidur mereka,
aku, untuk pertama kalinya
menemuimu, anakku...
Kali ini bukan dirahim, di rumahsakit,
atau di tempat tidur baru kita
Tapi di sebuah gundukan tanah
yang ragamu di dalamnya...

Serangkaian doa kupersiapkan
serangkaian kalimat kutata
Namun begitu sampai di dekatmu,
kerongkonganku seolah tercekat.
Sekuat tenaga kucegah air mataku keluar,
menepati janji pd abimu utk ttp kuat.

Otakku tak mampu mengingat kalimat
yg ingin kusampaikan pdmu
Hanya AlFatihah yg terus keluar dr mulutku
hanya itu.
Badanku kaku, air mataku akhirnya tumpah...
Ingin saja kugali gundukan tanah kecil didepanku
dan kubawa kau pulang bersamaku...
Ingin sekali kutampar diriku,
dan berharap tersadar dr mimpi selama ini...

Tapi tidak,
segera kuistighfarkan dalam hati..
dan kubayangkan senyum menghiasi wajah lucumu..
lalu kupikirkan tentang tempat indahmu di jannahNya..
Aku tak kehilanganmu, nak..
karna akupun dititipi..
Maka siapa lagi yg paling baik memeliharamu selain Pemilikmu?
Diri inipun kelak akan kembali padaNya..
dan bila saat itu tiba,
selalu kumohonkan kepadaNya kita berkumpul lagi
Di sebaik-baiknya tempat kembali...

Jumat, September 27, 2013

Maka Nikmat Tuhanmu manakah yang kamu Dustakan?

Bismillah...
Pagi ini jumat kesekian setelah kepergian Mashka yang masih sering mejadi episode dhuhaku terisak. Maka tak bisa dipungkiri kenapa Nabi Ya'qub as sampai buta lantaran kesedihannya sepeninggal Yusuf as. Dan satu-satunya cara membangkitkan semangatku kali ini masih sama, menyiapkan pesanan produk babymashka agar segera cair menjadi jalan sedekah. InsyaAllah.

Tapi pagi ini, lagi2 aku terpaku pada beberapa kisah dan foto. Dari buku LaTahzan pemberian seorang sahabat, salah satu tips untuk tidak larut dalam kesedihan dan kedukaan adalah dengan mengingat bahwa masa lalu tidak akan pernah kembali, semua adalah ketentuanNya dan mengingat bahwa semua orang di dunia ini telah memiliki kadar masing2 untuk menerima ujiannya.
Coba lihat gambar yang satu ini, kutemukan saat menjelajah dunia maya.


Aku terpaku sejenak menatap foto ini. Seperti ditampar dan diteriaki: "HEI, ujianmu itu belum seberapa, Din!!"
Semoga ini bukan hanya menjadi peringatan bagi saya terutama, namun juga siapapun yang sedang merasa terhadang musibah. Bagaimanapun, keterbatasan diri tak akan membatasi ketaatan seseorang, teerlebih kita yang masih dikaruniai kedua tangan untuk sempurna saat takbiratul ihram, dan kedua kaki yang masih mampu menopang kala rukuk dan sujud.
Maka Nikmat Tuhanmu manakah yang kamu Dustakan?

-Semoga bermanfaat-

Sabtu, September 21, 2013

Teruntuk Sahabatku, Ibu Seorang Prajurit Syurga

Kabar duka lagi-lagi menghampiriku. Siang kemarin, saat aku masih disibukkan dengan desain blog pesanan seorang teman. Kali ini dari seorang karib yang kutahu kini tinggal di pulau seberang. Seorang sahabat yang kutahu sedang menunggu kelahiran sang buah hati tercinta, setelah kehamilan yang merupakan hal 'ajaib' yang pernah terjadi dalam hidupnya....sepertiku.

Seketika badanku merinding, jariku melemas dan butuh beberapa waktu untuk bisa membalas kabar dari karib lain yang mengabarkan. "Allah....kenapa harus lagi?". Satu lagi seorang sahabat baik kehilangan buah hati setelah tujuh bulan dititipkan pada rahim ibunya. Bahkan ada saat kabar itu kudengar, sahabatku masih berhadapan dengan kondisi yang diinduksi untuk melahirkan buah hatinya... Aku membiarkan kabar itu terendap dulu, mendoakan sahabatku dalam sholat2ku setelahnya.

Esok paginya, baru aku mampu menyapanya lewat percakapan dalam pesan. Muhammad Fitrah, keponakanku dimakamkan pagi harinya, dan kini sang ibu sedang menjalani masa pemulihan di RS.

Lalu apa? Terbersit dalam benakku, apakah kami belum dipercaya untuk menjadi ibu? Kurasa ini bukan soal kepercayaan Tuhan pada kita. Ini soal 'paket ujian'. Coba tengok beberapa kasus yang sering kita lihat di televisi, betapa ada keluarga yang tak mampu tapi memiliki keturunan yang begitu banyak, hingga kemiskinan itu seperti terwarisi. Dan jika mereka bisa memilih, mungkin hanya satu aatau dua orang anak saja yang dititipkan. Jika kami paket ujian kami adalah perpisahan sementara dengan buah hati, maka paket ujian mereka adalah banyaknya anak dengan keterbatasan rejeki. Ini bukan soal kepercayaan, ini soal ujian, yang memang harus dihadapi bagi setiap hamba pilihanNya.

Teruntuk sahabatku,
Kuatlah, karna ini sementara
Sabarlah, seperti yang pernah kau sampaikan padaku
Muhammad Fitrah mungkin kini sedang bermain dengan Muhammad Mashka
Mereka hanya menunggu kita
Sebentar saja,
Sabar dan kembali ikhtiar,
karna ganti itu pasti dari Allah
Ini adalah kado, hanya bungkusnya saja bernama 'musibah'
Ini adalah jalan untuk menikmati manisnya buah ditengah duri
Doaku selalu untukmu, juga ibu2 para prajurit syurga lainnya. 
Agar lobang hati karna kedukaan dan kepedihan segera ditambal dengan keikhlasan dan keimanan


21.09.13
Dalam pelukan doa untuk para ibu pejuang

Jumat, September 20, 2013

Blogger: Jangan Asal Hapus Album di Web Picasa

Ini posting ga penting sebenernya. Tentang beberapa gambar yang mungkin hilang di pontingan blog ini. Cerita berawal dari kemaren pas mo bikin widget slide picture di Babymashka, bingung karna widget ga jalan2 dan hanya bisa via web picasa. Akhirnya emak gaptek ini masuklah ke picasa dan menemukan beberapa album. Tanpa mikir panjang, segera copy paste sana sini. Parahnya, ada foto2 jadul yang langsung kuputuskan untuk di DELETE! Ya, di spam dulu siy, tapi kemudian di DELETE. Permanen!

Tanpa ngerti fungsi picasa, besoknya pas buka blog, gambar ilang semua. Ini awalnya juga dikasih tau si abi yang siangnya menemukan blog tanpa template, tanpa gambar di postingan blog. Hiks, setelah itu baru ngeh kalo ternyata ini akibat dideletenya album di picasa. Dasar emak2 gaptek...

Akhirnya semalem nyoba ngedit postingan. Tapi cuma dari cerita Mashka ke depan. Yang dibelakang banyak bgt, jadi ya biarin aja dulu.Insya Allah kalo pas senggang diperbaiki deh. 

Nah kan, ini posting ga penting. Lain kali pahami dulu deh sebelum mutusin. Tapi yang namanya pengalaman memang guru yang paling mumpuni deh. Blogger gaptek yang lain dont try this at home yach... 

Semoga bermanfaat.

Selasa, September 17, 2013

My Design


Ini hasil desain, baik itu blog atau gambar dari request temen2, sekalian diiklanin di sini. Ini salah satu fasilitas dari jasa pembuatan desain blog (iseng2) yang mulai kujalankan, ga cuma dapet desain tapi juga promosi gratis. Yuk tengokin olshop dan personal blog keren2 ini :

1. TOKO ZULFIA


2. BABY MASHKA






3. WINA & TEGUH FAMILY

Senin, September 16, 2013

Mau Bikin Olshop Cantik via Blogger? Bisa Banget!

Assalamu'alaikum all..

Jadi jarang posting di sini, yak... Masih posting2 di BabyMashka, maklum...poto2 produk belum lengkap. Alhamdulillah, blog itu bisa memberi jalan tersendiri untuk menyalurkan kekangenan pada Mashka. Soalnya peran utama di blog itu adalah Mashka. Berharap dengan demikian, hasilnyapun bisa ia nikmati di sana.

Eniwe, blog  BabyMashka ternyata memberi inspirasi buat mbak Wina nich. Salah satu tantenya Mashka yang punya bisnis online juga. Nah, mbak Wina pengen dibikinin blog olshop juga. Keren-keren lhoooh jualannya. Dijamin deh pada kesengsem.

Bisnis online para new mom ini lagi digemari. Selain bisa bekerja, tapi anak2 juga keurus. Dan lagi, ga perlu bayar mahal untuk pasang website. Yach kalo mau pake domain yang berbayar bisa aja. Tapi berdasar pengalaman, domain berbayar ga selalu bagus, terutama kalo kita yang tinggal di negara yang kecepatan internetnya masih terbatas ini

Pengalaman banget inih, hiks, dulu pernah pake domain berbayar. Tapi karna tiap kali upload produk berat banget, jadi lama. Padahal waktu itu beli yang paket promo dengan desain sederhana banget. Tapi ga sreg dan ga bisa 'aku banget' tampilannya. So, akhirnya web itupun hilang ditelan bumi karna ga pernah diupdate. Lumayan ngerasa nyesel sich, scr uda bayar mahal. Nah, kalopun mo pake web berbayar, mending kalo usahanya udah berjalan lumayan lama dan fokus uda jelas. Karna ibu2 kaya kita gini kadang masih belum bisa fokus di bisnisnya *curcol banget*. Hihihi...

So...untuk mommy2 yang lagi belajar jualan, atau siapapun yang pengen ngeblog buat menyalurkan hasrat menulis dan kepengen blognya tampil sesuai selera, bisa banget. Jadi ceritanya posting kali ini skalian ngiklan. Berhubung ini bukan kerjaan profesional, biayanya pun ga mahal kok.

Blog itu ibarat buku note favorit kita. Jadi sampulnya musti cantik dan kita banget. Nah, ini yang bakalan saya tawarkan ya bu ibu, mbak2, mas2, siapapun yang ingin menyalurkan pikirannya dengan tulisan. Contohnya blog ini, sederhana banget, tapi ini aku banget. Templatenya juga ga ada yang nyamain. Atau coba cekidot blog ini:

BabyMashka
Toko Zulfia

Dua blog itu yang sekarang menjadi karya terbaru. Yang lain masih dalam proses.
Yuk, hidup hanya sementara, jejakan karyamu dalam tulisan. Agar kelak penerusmu bisa mengenalmu dengan baik dan mengambil manfaat darimu.


Semoga bermanfaat.

Kamis, September 12, 2013

Baby Mashka, Baby's Creative Handmade

Bismillahirochmannirokhim...

Hari ini aku mulai mencoba sesuatu yang baru. Tergelitik dengan permintaan temen beberapa waktu yang lalu mengenai boneka jari yang sempat kubuat untuk Mashka, kali ini aku mencoba untuk memasarkannya.
Selain karna pasar batik juga lesu di market online dan cenderung lebih dimunati di kalangan offline aka. ibu2 dosen dan ibu2 pkk, hobi ini juga bersentuhan dengan dunia anak-anak. Entah kenapa dari dulu selalu suka.

Kali ini mungkin ga cuma mau mengandalkan internet, tapi juga komunitas. Doakan ketelatenan ini ga pake jenuh ya...berhubung kerjaannya pake tangan dan harus kudu sabar banget...hehehe.. Cita2nya ini nanti pengen melibatkan adik2 disekitar rumah yang memang membutuhkan 'tambahan uang saku'. Berharap agar mereka lebih mandiri, apalagi kalo sampai bisa bikin mereka membiayai sekolahnya sendiri. (aamiin). Masih buanyak pe er yang harus dikerjakan tentang project ini. Semoga Allah memudahkan langkah dan lisan ini dalam mewujudkannya.

Yuk, sekali2 maen ke blog kita.
Pesanan kamu akan jadi sedekah juga, bukan cuma untuk mereka yang membantu mengerjakan produknya, tapi sebagian keuntungannya akan kami sedekahkan juga lho untuk janda tak mampu dan anak yatim.
Here we go!

Click me!




Selasa, September 10, 2013

Pelajaran Hari Ini : Kepastian Yang PASTI Dihadapi

Ini hanya opini dari orang bodoh yang cetek ilmu apalagi amal.

-----
Siang kemarin saat bersilaturahmi ke rumah seorang teman, tetiba kami dapat kabar duka dari ujung telepon temanku itu. Kabar disampaikan bapaknya dari ujung telepon itu tak hanya untuknya, tapi juga untukku. Ya, karena kami sebenarnya bertetangga sejak kecil, hanya kemudian temanku ini pindah setelah berkeluarga.

Kabar duka tentang 'simbah' (sebut saja begitu), yang setiap senin malam tak pernah absen mengaji di teras rumah, sejak jaman pengajian itu diadakan oleh Uti (Eyang putri), sampai kini diteruskan oleh Ibu, meski rumahnya yang paling jauh diantara jamaah lain. Simbah yang minggu lalu masih mendoakan agar kesehatanku segera pulih dan lekas diberi momongan lagi sambil berkaca-kaca. Simbah yang bahkan subuhnya sebelum meninggalkan dunia masih ke masjid dengan langkah terseoknya, seperti biasa. Simbah yang pagi hari masih mengiyakan ketika salah satu pegawai ibu 'ngutang' rokok dan bensin.

Tanpa ada tanda apapun, simbah hanya mengeluh sakit gigi yang amat sangat dan bahkan masih berniat turun dari ranjangnya. Masih mampu meminta tolong sang anak karna kesakitan. Dan kemudian melemas, hanya seperti tertidur. Nafasnya masih, denyutnya terasa, begitu ucap Ibu ketika saat itu langsung dipanggil sang anak sambil menangis. Tapi, ibu mengaku, saat itupun ibu juga ragu, apakah simbah masih 'disitu'. Sampai akhirnya beberapa menit, dan denyut benar2 tidak lagi terasa oleh sekelilingnya. Innalillahi wa innailaihi roji'un.. 

Tangis pecah, diantara keharuan dan kesedihan. Diantara keterkerkejutan orang2 yang ditinggalkan. Diantara kekagetan para ibu2 yang paginya masih bertemu sapa dan bersalam di masjid usai subuh. Bahkan aku dan temanku, yang ada sekitar dua kilometer, masih belum percaya. Kami mentaqilkannya, diantara kekaguman dan keharuan.

Terlalu mudah untuk bilang sabar pada keluarganya ketika hari ini berta'ziah, sebab akupun sadar, peristiwa kehilangan belahan jiwa meskipun -Insya Allah- khusnul khotimah (karna banyak omongan dari ta'ziah tentang kaebaikannya, bahkan ada yang mengatakan bahwa jalan yang biasa dilaluinya ketika hendak ke masjid tercium wewangian bunga), tetap saja kehilangan membuat lobang tersendiri di hati yang ditinggalkannya. Ya, sebab akupun belum lama mengalami, dan meski masih terasa hati tak seutuh sebelumnya, yakin bahwa usaha menambalnya dengan ikhlas, dan iman tak akan pernah menjadi sia-sia di mataNya. Meski , tetap saja, kehilangan tetaplah menyisakan kedukaan.

Ah, orang yang masih dangkal ilmu ini terkadang sok ya...Maaf, tapi tulisan ini selalu akan kutujukan kepada diri sendiri sebelum terbaca oleh kacamata lain.
Tidak ada cita-cita yang lebih tinggi di dunia ini selain khusnul khotimah. Beberapa kali berita duka selalu mengintari kita. Namun, berapa kali juga kita lupa. Mashka membuatku bercermin dan mengubah cita, mungkin karna dulu aku masih sering lupa bahwa  dunia ini benar2 tempat yang sementara. Semoga tak harus sepertiku, agar peringatanNya terdengar di telinga, dan teresap di hati. Menebalkan iman dan mengikis cinta dunia. 

Tinta pena telah mengering, lembaran-lembaran catatan ketentuan telah disimpan, setiap perkara telah diputuskan dan takdir telah ditetapkan. Maka,

Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami" (QS At Taubah :51)

Dan, ketetapanNya yang paling pasti:

Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati" (QS. Ali 'Imran : 185)

Ya, ketetapanNya yang paling pasti pada kita yang dapat kita duga hanya satu, yaitu kematian. Semoga saya, anda dan siapapun yang membaca, Allah golongkan dalam golongan Khusnul Khotimah. Aamiin ya Robb.

----
Sekali lagi ya, ini cuma tulisan orang bodoh yang masih dangkal ilmu apalagi amal. Semoga bermanfaat ^^

Jumat, September 06, 2013

Template Baru Pengurai Duka

Seharian ini, setelah ngurusin keperluan rumah tangga dan pengiriman batik tentunya, mulai menyibukkan diri dengan corel. Ya, terlena pada kesedihan kehilangan Mashka harus selalu dilawan.
Setelah posting terakhir dengan 'nyawa' optimisme, malemnya banyak yang menghubungi. Entah itu via bbm, whatsapp atau media chat yang lain. Menanyakan kabar. Beberapa dari mereka mengaku habis baca blog. Mungkin kemaren2 masih sungkan untuk menanyakan kabar karna takut kalo2 aku masih dirudung kedukaan yang dalam ya?

Maaf, bukannya sudh tidak lagi berduka, tapi akupun harus tau diri. Lusa malam bahkan tangisku masih menggugu di pelukan suami. Tapi rasanya terlalu egois untuk sering berduka. Aku harus optimis menatap masa depan. Bagi Mashka, menunggu orang tuanya tak akan lama, karna dari beberapa artikel dan buku yang pernah kubaca, perbandingan hidup dunia-akherat itu 1:365000. Klo kata orang tua, hidup di dunia ini cuma sebentar. Nah, ketemu linknya..ini dia salah satu artikelnya.

Ini hari Jumat, hari dimana Mashka pulang kembali ke sisi PemilikNya. Tapi hari ini aku tak ingin menangis. Dan ternyata hari ini perhatianku mampu teralihkan oleh si corel. Dan ini dia tampilan blog terbaru sekaligus domain terbaru. Karna yang kemaren agak belibet ngebacanya. Semoga bermanfaat ya. Kalo ada yang mau dibikinin logo atau desain blog boleh koq hubungi langsung via inbok, skalian iklan... Siapa tau. Kan tarifnya ga segede profesional, lha wong ilmunya juga ilmu otodidak. ^^

Kali inipun postingnya agak sedikit diubah. Di akhir posting akan selalu saya coba selipkan doa sederhana. Agar dengan membaca blog ini, secara langsung maupun tidak kita saling mendoakan.

Semoga saya dan siapapun pembaca blog ini selalu diberi keberkahan hidup baik dunia maupun akherat. Terimakasih telah menjadi bagian dari pembaca blog (ecek-ecek) ini.

Salam Jumat manfaat ^^

Jumat Pagi

Pagi ini kudengar isak kala membuka mata
Lengan kokohmu memeluk lenganku
Sejenak kulihat bahumu terguncang tertahan
Bantal kita basah, oleh air mata

Ah, Jumat pagi,
hari dimana buah hati kembali
menemui Pemiliknya yang Maha Hakiki
Dan kau, aku, kita hanya berusaha mengikhlaskan diri

Sahabatku yang selalu menguatkan,
kali ini aku tak akan ikut terisak
meski harus menahannya spenuh jiwa
Ini waktu kita untuk menukar peran
sebagai penguat dan pengingat

Lenganku tak sekokoh milikmu
tapi aku masih mampu memelukmu
bahuku tak sekuat milikmu
tapi aku akan jadi sandaranmu

Sahabatku yang selalu menyabarkan
Tenanglah, sang buah hati ada di istanaNya
dia juga tak'kan kesepian,
dia punya banyak teman bermain

Sahabat yang syurgaku ada di hatimu,
Aku mungkin ingin mengasuhnya,
seperti juga engkau,
tapi tenang saja,
bukankah kita semakin dekat setiap detiknya?
Bukankah kitapun akan pulang ke kampung akhirat?

Jangan cemas, sahabatku,
rinduku padanya pun menggelegah
Sabarlah
kelak kita akan mengasuhnya lagi
aku akan berlelah-lelah menyusui dan merawatnya
kita akan mengajarinya berjalan dan mengucap kata

Namun sebelum itu, sayang
mari kita berdiri tegak,
kuatkan langkah kita, memupuk modal dengan amal
menyegarkan semangat
menyambut adik-adiknya yang masih harus kita perjuangkan
hingga kelak engkau, aku, dan saudara2nya diijinkan
berkumpul dengannya di Jannah

Sahabatku, suamiku

Kuatlah, untukku dan untuk calon2 buah hatimu
masih banyak yang harus kita lalui
masih rendah amal dan ilmu kita
kuatlah untuk menjadi imam dunia akhirat kami.


Jumat 06.09.13
Untuk suamiku tercinta @fajar_it
Rencana Allah pasti yang terbaik untuk kita

Rabu, September 04, 2013

Meet the Obgyn

Sudah waktunya kontrol ke obgyn lagi seteah melahirkan Mashka. Well, dan semalem ga sia2 deh antri sampai jam setengah dua belas malem, akhirnya dapet jawaban optimis dari obgyn yang kabarnya memang komunikatif. Obgyn ini cukup komunikatif walaupun kayanya semalem uda kliatan banget dayanya tinggal 2 watt. Hehhe,soalnya uda 'kelap kelep' (bahasa abi) kalo dilihat dari matanya.

Seperti yang sudah kusiapkan sejak awal, kami harus dapat jawaban pasti dari obgyn daripada terus menerka2. Yap, kami ceritakan semuanya (secara singkat tentunya, keburu pagi siy). Dan tibalah aku menanyakan pertanyaan yang selama ini masih terus mengganjal.

"Dok, kira2 apa penyebab penyakit hirsprung yang diderita anak saya?"

"Tidak tau" datar banget nich dokter
"Ya, sampai sekarang tidak ada yang tau penyebab hirsprung itu sendiri"

"Lalu bagaimana dengan sepsisnya? Ada yang bilang bisa dari proses persalinannya, atau ketika sejak dalam kandungan?" kejarku

"Hmm...no. Kalo sepsis terjadi sejak dikandungan, tentu bayinya meninggal di kandungan kan?"
"Sepsis biasanya terjadi di luar, setelah dilahirkan"
Maksud dokter ini mungkin seperti yang aku baca. Bisa dari selang infus, ventilator, atau alat2 medik yang digunakan ketika di RS kurang steril.

"Kalo dari penjelasan dokter di RS (tiiittt), tempat anak kami di rawat, hal tersebut disebabkan karena ketidaksempurnaan pada saat pembentukan sel syaraf di trisemester pertama." suami mengimbuhi.

Nyengir. "Engga. Hirsprung ini tidak diketahui secara pasti penyebabnya. Toh itu masih diagnosis kan? Kalo di semester pertama, ah saya yakin, semua ibu akan berhati-hati ketika hamil. Lihat saja, banyak to ibu2 yang mungkin lebih ceroboh  bahkan yang di pinggir2 jalan itu ternyata bayinya ga kena hirsprung, justru sehat. Nah, jadi bukan karena itu." jawabnya. Tetap datar.

"Pada saat persalinan, istri saya ini durasinya lumayan lama dari pembukaan hingga kelahiran. Bahkan plasentanya juga pendek, 36cm saja. Gimana tuh dok?"

"Nah, nyatanya bisa lahir kan? Ya sudah. No problem" jawab si dokter dengan super santai.

"Begini analoginya, kita belanja di mirota dan dapet hadiah rumah. Why? Trus orang2 pada tanya, kenapa kok kita dapet hadiah rumah? No answer kan? Terus kalo kita belanja lagi, pasti ga kita dapet rumah lagi? No answer juga. Tapi pada intinya, kalo ga mau dapet hadiah ya JANGAN BELANJA. Dan gimana biar kita dapat rumah lagi? Just PRAY. Jadi apakah kehamilan ke depan bisa terjadi begini lagi, tentu bisa. Dan biar ga terjadi, ya itu tadi, JUST PRAY dan tentunya seperti biasa, didukung dengan pemberian nutrisi yang baik. Thats it."

"Lalu dok, ada saran apa untuk kami untuk selanjutnya?"

"Ga ada. Fun aja. Ikhlaskan saja. Enam bulan lagi bisa program. Kalo lancar, januari bisa hamil lagi."

Terus terang, ada kelegaan tersendiri. Rasa bersalah, kegelisahan, penasaran menguap. Bukan tidak percaya pada takdir, karena ini kuncinya. Tapi terjawab langsung dari profesionalnya makin memberi hawa optimisme kami kembali lagi. Terutama untuk kembali berikhtiar. Ini tentang takdir, ini tentang Qadha dan Qadhar. Bahwa sekuat apapun usaha yang telah kami lakukan untuk memberi yang terbaik, ternyata Allah lebih memilih Mashka untuk kembali kepadaNya. Ketakutan pada masa depan seperti terhempas, sepertinya kami baru saja melakukan healing trauma.

Tapi ga bagus semua kok. Dokter ini cukup teliti dan tegas.

"Kamu anemi ini. Pucat banget."

Baiklah, ya..aku menjelaskan bahwa memang Hb sebelum persalinan itu 9.9. Meski sudah berusaha dinaikkan dengan suplemen herbal dan daging (kadang kalo yang dagingnya), angkanya masih di 9.9.

"Untuk hamil, Hb kamu ga boleh rendah. Zat besi penting untuk janin, jadi jangan sampai rendah Hbnya. Saya akan beri suplemen. Dan usahakan cek darah bulan depan. Kalo sudah diberi suplemen masih rendah, hati2 kamu bisa talasemi." dataaarrrrr baget ngomongnya. Tapi kaya nampar rasanya. Suami yang ga tau apa itu talasemia malah ikut senyum. Plis deh abiii.

"Hmm..pucet banget", dokter itu seperti menguatkan diagnosisnya sambil nulis resep.

"Bukan karna ngantuk kali ya, dok?" tanyaku sekenanya.

"Yawes, karna ngantuk." Jawabnya sekenanya juga.

Lah,tapi bukankah dulu aku pernah di melakukan medical checkup untuk masuk PLN. Kalo Hb rendah pasti ga lulus ini. Lah, nyatanya sampe resign, soooo ini cuma anemi. Ngeyemyemi dewe (menenangkan diri sendiri).

So, saat ini yang jadi pe er-ku adalah menaikkan kadar hemoglobin. Harus mau makan daging dan sejenisnya. Dan darah inipun setiap cc-nya adalah milik Allah, maka kupasrahkan saja padaNya. Rejeki itu milikNya, pun hikmah yang selalu kupinta dari semua kejadian ini.

Ketika Mashka (sabar) kami belum cukup menurutNya, maka kali ini kami harus memulainya dari awal kembali. Doakan...doakan...siapapun yang membaca tulisan ini, semoga kami dan semua yang sedang mengikhtiarkan hajatnya diberi kelancaran dan segera diperkenankan olehNYA. Termasuk saya yang juga akan berdoa semoga apapun yang anda ikhtiarkan selalu diberikan yang terbaik.

Salam Sabar.... ^_^
Semoga manfaat.

Selasa, September 03, 2013

Ketika Cinta Ditunjukkan Lewat Ujian

Ragaku tetiba kaku, merinding dan kelu, saat membaca satu pesan yang tenyata dikirim semalam:

"Mbak, gendukq nututi mashka"

Datar, tanpa titik tanpa ekspresi. Namun sebuah gemetar jari kurasakan dalam ekspresi datar tulisannya.

Gendhuk adalah panggilan kesayangan Mbak Yulie pada putrinya (baca: posting sebelumnya) . Tepat dua bulan hari ini Gendhuk masuk RS. Usianya dua bulan lebih satu hari. Terpaut 20 hari dengan Mashka. Dari mbak Yulie juga aku tau kalau Reni juga kehilangan putranya sabtu lalu. Putra Reni juga salah satu sahabat Mashka di NICU. 

"Allah, mengapa kematian terus mengintariku?"

Beberapa waktu lalu, salah seorang sahabat yang kukenal di seminar prenatal bersilaturahim ke rumah. Mba Titi. Kami memang mulai akrab karna dia yang mengajakku ikut yoga, bahkan kami sempat menjadi patner komunikasi dengan janin kala itu. Jadi, meski tak sempat bertemu Mashka, mba Titi  sempat merasakan gerakan Mashka dalam perutku.

Bersama dengan suami, mba Titi menghadiahkan tiga buku yang lagi2 membuat saya lebih 'melek' atas hikmah yang ingin Allah sampaikan lewat Mashka. La Tahzan, My Life as  Writer, dan Happiness Inside. (Hihihi, mkasih banget ya, mba Titi). La Tahzan, meski bukunya sudah kukenal lama, dan suka baca, buku tebal ini dulunya bukan tipe bacaanku. Tapi ternyata, buku ini yang kemudian membuatku seperti sedang dihadapkan pada nasihat seorang ulama yang begitu mengena.

Membaca bab demi bab buku ini menyadarkanku dan terus menguatkan hatiku. Buku ini seperti angin segar bagi orang2 yang hidupnya terasa sempit, sesak dan lumpuh. Buku ini bagai tisu penyeka air mata. Ehh, salah fokus, kok malah ngomongin bukunya.

Ada satu kalimat yang saya ingat ketika kesedihan dan kedukaan kembali menyapa,

"Barang siapa yang oleh Allah dikehendaki menjadi baik maka ia akan diuji oleh-Nya" (Al-Hadits)

Dan ada kalimat lain yang akan selalu menjadi jawaban saya ketika pertanyaan dari dalam diri maupun orang lain menghakimi,

"Allah telah menakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki akan Dia lakukan." (Al-Hadits)


Bukan karena hirsprung, sepsis, premature, cardiovascular, hidrysepalus, atau apapun setiap nyawa diambil. Tapi karena TAKDIR. Dan takdir itu juga berlaku pada yang ditinggalkannya, yaitu UJIAN. Hidup tak selamanya indah. Bukankah keindahan kekal itu hanya di sisi-Nya? Hidup juga tak selamanya susah. Bukankah kesusahan kekal juga hanya ada di nerakaNya?

Dari Mashka saya belajar banyak dan semakin banyak. Dari Mashka aku dikenalkan dengan orang2 hebat penerima amanah ujian dariNya. Dari Mashka Allah kirimkan perhatianNya. Dan lewat Mashka, Gendhuk, Reni's, dan anak2 syurga lainnya Allah tunjukkan cinta-Nya pada saya, mba Yulie, Reni, dan orang tua lain yang anaknya harus berpulang 'lebih cepat'.

"Terimakasih, le..."