Baru beberapa menit lalu aku terlibat percakapan dg dua orang anak sholeh yg kusuruh azan. Nama mereka Zaki Santoso dan Hafids Assidiq.
Awalnya, sejak pukul setengah 12 tadi kudengar suara anak2 yg bermain di depan langgar. Awalnya kukira anak2 skitar rumah, tp setelah kuperhatikan, suara mereka spertinya memang jauh dr logat jawa.
Azan dhuhur mulai berkumandang. Diam2 aku khawatir tdk ada yg azan, krn bapak yg biasa azan, td pagi bertolak ke Malang utk bersilaturahim ke rumah kakaknya, budeku. Dan benar saja, saat masjid dan mushola lain sudah mengumandangkan iqomah, belum ada satu orangpun yg mengambil kunci langgar yg mmg terletak di teras rumah.
Maka, segera kuhampiri dua anak asing yg ternyata sedang kebingungan memasuki langgar..
"Dek, azan ya..!''
"Iya, mbak" jawab mereka.
Segera kubuka langgar dan kunyalakan microfon utk mereka. Lega menyergap dlm hati, meskipun ada sdikit kecemasan ttg imamnya nanti. But, alhamdulillah, slh seorang tetanggaku kmdn muncul. Kuminta mereka iqomah dan jamaah dhuhur hari ini terlaksana.
Usai sholat, mereka yg tadi sempat kuminta utk tinggal sejenak segera kutemui. Di teras langgar, kubawakan dua buah roti coklat keju dan dua gelas air putih utk mereka.Sayangnya hr ini kami sedang puasa, jadilah hnya itu yg bs kusuguhkan utk mereka.
Di situlah, sembari mereka makan roti, kami bercakap2. Ada kekaguman tersendiri kala mendengar mereka bercerita. Oiya, mereka tyt dari pondok Tahfidz kampung sebelah. Zaki hafal juz 30, sedang Hafidz yg 2 th lbh muda, sdg dlm proses menuju hafal juz 30.
Hafidz asli Banten, ke jogja karna ayahnya melanjutkan studi di ugm. Pun dg Ibu dan ketiga adiknya, mereka semua ikut ke jogja. Hafids memiliki 4 adik, namun salah satunya meninggal saat bayi.
''Anak tante juga ko, Hafids, meninggal saat bayi''kataku
"Berarti belum punya dosa, mereka langsung masuk syurga" ungkap Hafidz
"Tp ada yg bilang mereka jd pelayan di syurga..menjadi muda terus'', timpal Zaki.
Ada haru yg tiba2 datang saat mendengar ucap polos dr anak2 lugu itu..
Berbeda dg Hafidz, Zaki memiliki kehidupan yg keras. Sejak kecil dibesarkan nenek dan bundanya. Entah siapa itu bunda, aku tak menanyakannya. Awalnya kupikir ibunya, tp aku tyt aku salah saat kudengar ceritanya yg beru bertemu ibunya saat kelas 1. Saat kutanya ayahnya, dia menjawab sejak umur 3 tahun dia sdh tak melihat ayahnya, itupun diketahuinya dr ibunya. Zaki sempat bilang kalau tahun dpn dia mau pindah lg ke bengkulu, tempat kelahirannya, dimana ada nenek dan bundanya. Dia tinggal di Mana, ibukota Bengkulu.
Aku masih agak bingung, lalu kmn ibunya..
"Ibu kadang pulang, trs pergi lagi ke kalimantan"
Aku baru paham, ''Ibu kerjanya dikalimantan y?''
''Iya'',jawabnya sambil trs menikmati roti yg digigitnya bagian bawah dahulu dan menyisakan bagian coklat dan keju utk dimakan terakhir.
Ada raut muka sedih saat kutanya apa dia rindu ibu ayahnya. Namun ada kalimat optimis yg keluar dr mulutnya yg sempat belepotan keju.
"Pasti besok bisa ketemu"
''Aamiin, insyaAllah'' balasku.
Ada satu hal lg yg kukagumi dr sosok Zaki,
Dia sempat berkata bahwa usai ujian nasional nanti ada waktu 1 bulan sblm masuk smp.
"Mo ke bengkulu naik sepeda"
He?? aku melongo.. ini anak ngigau apa ya.
"Kamu mau ke bengkulu naik sepeda???" tanyaku dg tanda tanya banyak.
"Iya, ke jakartanya minta antar, nanti ke bengkulu sepedaan" wajahnya terlihat ceria saat mengatakan itu.
''Jauhnyaaa..."
''Hahaha, biasa dia, mbak... setiap minggu pulang ke prambanan naik sepeda sendiri'' timpal Hafidz.
Fyi, kotagede prambanan itu jaraknya lbh dr 20 km, mgk 30, 1 jam perjalanan via kendaraan bermotor.
Dan well, Zaki keren untuk semua itu.
Percakapan kami ditutup krn roti sudah habis dan mereka harus segera kembali ke pondok.
Siang ini, dua sosok bocah asing itu memberiku byk pelajaran. Dua anak yg sedang asik bermain kemudian menghentikan permainannya krn waktu shalat tlh tiba, dua anak yg sedikit bayak sdh mampu memahami hakikat kematian dan kabadian, hakikat dosa setelah masa baligh, dan hakikat kehidupan yg luar biasa dr kacamata seorang anak berusia 10 dan 12 tahunan.
Terimakasih ya, Zaki dan Hafidz, smg kelak kalian bisa menjadi pemimpin2 yg hafidz Qur'an.