Ini memang hari yang berat...
Sepertiga malam terakhir ini 'curhatanku' agak berantakan karna ngantuk luar biasa. Ada sesuatu yang ganjil tentang keyakinanku yang tiap esok itu aq bangun sekuat hati. Bahwa Allah tidak akan membuatku jauh lebih 'berkorban' dari saat ini.
Berkorban untuk jauh dari suami dan orang tua...
Astagfirullah, segera kucoba sadarkan diri untuk tetap membangun tembok2 keyakinanku kembali, atau aq hanya akan terpuruk pada su'udhon pada Robb-ku, yang pertolonganNYA sangat dekat dari urat nadi kita...
Mungkin firasat,mungkin kebetulan...pagi ini akhirnya aq dihadapkan pada sebuah berita tentang nasibku selanjutnya....PErtolongan Allah kah itu? atau ujian yang lebih utk menigkatkan derajad iman??
Ya, pagi ini tiba2 ada satu pembicaraan *yang mungkin sebenarnya itu tidak disengaja* tentang kami, anak2 ojt akuntansi (red: aq, tiwi, riska) bahwa akan ada pendistribusian calon pegawai ke ranting...
Pembicaraan yang berlangsung sejauh tiga meter dari kami itu mau tak mau menarik kuping kami untuk mendengarkannya...
Dan its gonna shock us tentunya... KAmi mendiami sebuah unit cabang yang ranting2nya ada di pulau terpisah... memang, sejauh yang kami dengar, ranting2 yang dimaksud memang masih pada pulau yang sama, tapi jangan bayangkan itu seperti antara ranting bantul dan wates yang sepanjang jalan kami dapat menemui rumah, gedung , dan sekolah...tidak.. Jika lewat tepi, kami akan menemui laut di pinggir jalan, jika lewat dalam, ada kalanya yang kami temui adalah hutan...
Suddenly, salah satu dari kami langsung menuju toilet dan crying...Ya,wajarlah....membayangkan itu semua terjadi memang bukan hal yang pantas kami tertawakan bersama, dan menangis itu kuanggap sangat wajar. Dan yang kulakukan adalah menenangkan, meskipun sekujur tubuh melemas (mungkin krn blm sarapan)...
Sekilas itulah yang sering mematahkan hati kami untuk lebih loyal..
Okay, beberapa waktu lalu ada seoarang kawan yang merequest blog tentang kaitan komitmen, loyalitas, dan imigrasi *paksa* a.k.a penempatan secara rantauan.
Mungkin saat ini yang paling tepat kukabulkan harapannya.. Secara mood lagi pas banget...
Mungkin tidak semua kasus sama..tapi sepanjang perjalanan dari awal langkah menampakkan kaki ke karir yang sekarang kujalani, rata-rata itulah yang terjadi. Sangat lama membentuk sebuah loyalitas pada perantau, terutama wanita...
Menjadi sebuah keniscayaan pelamar sebuah perusahaan negara akan bersinggungan dengannkata ini: merantau... Itulah kenapa disamping CV selalu ada surat pernyataan siap ditempatkan di mana saja di seluruh indonesia. Dan tentunya kami semua menandatangani dengan tetap berpositif thingking...
Meskipun kemudian kami akan tetap menjalaninya,,,kalo orang jawa bilang "nrimo"...
*Menghela nafas sejenak*
Sebuah fakta yang kemudian mencuat adalah loyalitas dan komitmen yang mengendur... (Mungkin bisa jadi bahan SDM bikin TS suatu hari)... Bukan, bukan karna merantau membuat kami para perantauan jadi tak mau mengerjakan pekerjaan, bukan. Pekerjaan yang seharusnya dikerjakan dengan hati dan penuh rasa tanggungjawab tidak akan sebesar yang dimiliki oleh putra2 daerah atau rantauan naik gunung..
Ok, let me explain:
rantauan naik gunung adalah sebutan bagi rantauan yang besal dari daerah yang sudah berkembangke daerah yang perkembangannya kurang (gunung diistilahkan ketertinggalan)
Dan rantauan turun gunung: -sebaliknya tentu saja-
Entahlah, ini teori yang begitu saja menjadi bahan pembicaraan kami para perantau. Ini mungkin juga karena perkembangan negri kita yang tidak merata, di satu sisi ada daerah yang begitu berkembang, namun di sisi yang lain, lihat, betapa banyak daerah yang tak tersentuh perkembangan... Lalu salah pemerintahkah? TAk ada yang salah...
Berkaca pada frame takdir, "mungkin memang jalannya..."
Atau mungkin membaca dari sisi religi, "Allah punya jalan rizki tak terduga..Apa2 yang menurut kita baik belum tentu baik utk kita"..*Just like my husband said when i m cried our destiny"
Dan realita jelas menjelaskan bahwa terlalu jauh dari orang2 yang menyayangi kita itu.....menyedihkan.....
Jika mau, mungkin setiap malam menangis bisa menjadi hal biasa.
Komitmen,integritas,loyalitas....atau gaji????
Coba uji itu pada ketiga jenis pegawai (putra/i daerah, rantauan naik gunung dan rantauan turun gunung) terhadap kunci spiritual kinerja tersebut....Dan bandingkan hasilnya..
Akhirnya, ini hanya sekedar tulisan...Tidak butuh apreciate dari siapapun...
Karna mencurahkan hati itu masih bebas, lewat lisan, gambar atau tulisan... Dan tulisan menjadi alternatif yang kupilih..
Semoga mampu memberi manfaat... Aq lebih memilih membaca dari kacamata religi dan relita yang selama ini terus menerus didengungkan oleh ibu dan suamiku...Yang terkadang kudengar bersamaan dengan nada tangis yang tertahan....
Allah Maha Tau, sayank...Dia yang mengetahui apa2 yang baik untk hambaNYA...
Teman2ku...
Semoga kita tetap mampu membangun keyakinan itu di hati kita masing2...
Mari kuat, mari menjadi pribadi yang tak hanya dapat dibanggakan karna pekerjaan kita, tapi lebih karna kita menjadi pribadi yang lebih kuat dan sabar mungkin dibandingkan teman2 kita yang lain yang mungkin tak sekuat kita...Bismillah....
Maaf. . .
-Semoga bermanfaat-